Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Bus Transpatriot Bekasi Mangkrak karena Baru Urus Berkas ke Polda Metro Jaya

Kompas.com - 08/08/2019, 12:52 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebanyak 20 unit calon bus Transpatriot Bekasi yang mangkrak sejak dihibahkan Kementerian Perhubungan RI Desember 2018 lalu masih menanti aspek legalitas dari Polda Metro Jaya untuk bisa beroperasi.

"Karena saat terima hibah, bus tersebut kosong, warna tidak ada, pelat nomor tidak ada, ketika dioperasikan pelat kan harus kuning. Proaesnya itu tentunya melalui proses yang beda institusi, melalui kepolisian," ujar Iqbal Daud, Humas PD Mitra Patriot melalui sambungan telepon, Kamis (8/8/2019).

PD Mitra Patriot sendiri merupakan BUMD di bawah Pemerintah Kota Bekasi yang mengelola aset sekaligus bertindak sebagai operator bus Transpatriot.

Baca juga: Dihibahkan Kemenhub ke Bekasi 2018, 20 Bus-bus Transpatriot Mangkrak

Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Fatikhun pun menyampaikan hal senada. Apalagi kata Fatikhun, pihaknya masih menanti terbitnya STNK dari Polda Metro Jaya.

Namun, sejak dihibahkan 20 Desember 2018 lalu, kata Fatikhun, berkas-berkas legal tersebut baru diurus ke Polda Metro Jaya sekitar pekan lalu.

"Sekarang menunggu pengeluaran hasil dari Polda Metro Jaya. Seminggu yang lalu diajukan, izin trayek, pelat nomor (kuning), dan masih nunggu STNK. Kan enggak mungkin jalan kalau enggak ada STNK. Yang pasti pengajuan sudah masuk ke polda, tinggal menunggu," ujar Fatikhun saat dihubungi, Kamis.

Baca juga: [BERITA FOTO]: Menengok Bus Transpatriot Mangkrak di Bekasi

Di sisi lain, pengajuan berkas legal ke Polda Metro Jaya yang terpaut lebih dari setengah tahun sejak penghibahan disebabkan lantaran telatnya surat dari Kementerian Perhubungan.

Iqbal mengatakan, PDMP baru menerima surat resmi penghibahan dari Kementerian Perhubungan secara langsung sekitar 2 pekan lalu.

Kendati demikian, Iqbal optimistis bila pengajuan berkas legal ke Polda Metro Jaya bakal selesai dalam waktu dekat. Dengan demikian, 20 unit bus Transpatriot ini direncanakan mulai beroperasi akhir Agustus 2019.

"Kalau tidak ada halangan, satu minggu ini selesai. Tapi kan terbentur Jumat, Sabtu, dan Minggu libur. Kalau surat-menyurat sebelum 17 Agustus sudah bisa selesai, ya jadinya sekita tanggal 20. Pokoknya Agustus ini insya Allah bisa operasional. Dicat lagi nanti jadi warna hijau," ujar Iqbal.

Baca juga: Pendapatan Bus Transpatriot Bekasi Masih Jauh di Bawah Biaya Operasional

Sebanyak 20 unit calon bus Transpatriot plus satu unit bus sekolah mangkrak di lahan milik PDAM Tirta Patriot, Bekasi.

Lebih dari setengah tahun mangkrak, kondisi bus-bus ini tampak kurang terawat. Diparkir di lahan berpasir yang diselingi rumput tebal, lapisan debu menyelubungi bus-bus ini. Di badan bus maupun jendela, lapisan pasir ini menjelma kanvas dadakan tempat oknum-oknum menulis dan menggambar sesuatu.

Tak hanya berlapis debu, lapisan karat tampak berselipan di area bemper beberapa unit bus. Paling parah, bemper sisi kanan satu unit bus sekolah pecah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com