JAKARTA, KOMPAS.com - Berseragam hitam lengkap dengan topi dan sepatu lapangan, membuat Maulana nampak gagah.
Kamis (27/2/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB, Bang Maul, sapaan akrabnya duduk menunggu di pos jaga Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Dirinya terlihat mengayunkan jarinya sembari melihat ponsel HP dan beberapa kali menghisap rokok yang berada di tangan kanannya.
Baca juga: Turap Kali Sunter di Kawasan Makam Pangeran Jayakarta Longsor, 5 Makam Dipindahkan
Sontak tubuhnya berdiri ketika ada orang yang mendekat dan memarkirkan kendaraannya di depan pos jaga.
Kira-kira jarak dari tempat duduk Bang Maul ke parkiran kendaraan sekitar 20 meter.
"Ada apa pak ada yang bisa saya bantu?" tanya Bang Maul dengan sigap sembari menancapkan batang rokok ke asbak sebagai tanda berhenti merokok.
Memang siang itu terlihat dirinya yang kebagian piket untuk menjaga TPU Tegal Alur.
Menurutnya, tidak ada jam istirahat sebab para penjaga harus selalu siap bila ada ambulance tiba atau keluarga yang berkunjung.
Singkat cerita, Bang Maul mulai mengisahkan perjalanannya sebagai petugas jaga makam sejak 6 tahun silam.
Bukan hanya di Tegal Alur, dirinya juga sempat kebagian jatah menjaga makam di TPU Semper, dan Jakarta Pusat.
"Jaga bukan hanya di Jakarta Barat aja, di Jakarta Utara udah, di Semper Jakarta Pusat juga udah, kalau di Jakarta Utara saya sudah 3 tahun," kata Maul.
Mendapat jatah menjadi penjaga makam di TPU Tegal Alur bukanlah hal yang mudah.
Luas dan sepinya lahan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi Maul.
Puluhan hektar lahan kuburan yang tergolong masih sepi, membuat Maul menyebut TPU Tegal jadi lahan kuburan terbesar di Jakarta Barat.
Baca juga: TPU Grogol Longsor karena Banjir, Pagar Pembatas Makam Ambruk
"Di Jakarta Barat sih ini ya, kalau di lain-lain ada Semper, Pondok Rangon. Tapi ini juga bisa dibilang besar," ucap Maul.