Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka dan Duka Maulana, Penjaga Makam Terluas di Jakarta Barat

Kompas.com - 28/02/2020, 11:37 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berseragam hitam lengkap dengan topi dan sepatu lapangan, membuat Maulana nampak gagah.

Kamis (27/2/2020) siang sekitar pukul 12.00 WIB, Bang Maul, sapaan akrabnya duduk menunggu di pos jaga Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

Dirinya terlihat mengayunkan jarinya sembari melihat ponsel HP dan beberapa kali menghisap rokok yang berada di tangan kanannya.

Baca juga: Turap Kali Sunter di Kawasan Makam Pangeran Jayakarta Longsor, 5 Makam Dipindahkan

Sontak tubuhnya berdiri ketika ada orang yang mendekat dan memarkirkan kendaraannya di depan pos jaga.

Kira-kira jarak dari tempat duduk Bang Maul ke parkiran kendaraan sekitar 20 meter.

"Ada apa pak  ada yang bisa saya bantu?" tanya Bang Maul dengan sigap sembari menancapkan batang rokok ke asbak sebagai tanda berhenti merokok.

Memang siang itu terlihat dirinya yang kebagian piket untuk menjaga TPU Tegal Alur.

Menurutnya, tidak ada jam istirahat sebab para penjaga harus selalu siap bila ada ambulance tiba atau keluarga yang berkunjung.

Singkat cerita, Bang Maul mulai mengisahkan perjalanannya sebagai petugas jaga makam sejak 6 tahun silam.

Bukan hanya di Tegal Alur, dirinya juga sempat kebagian jatah menjaga makam di TPU Semper, dan Jakarta Pusat.

"Jaga bukan hanya di Jakarta Barat aja, di Jakarta Utara udah, di Semper Jakarta Pusat juga udah, kalau di Jakarta Utara saya sudah 3 tahun," kata Maul.

Mendapat jatah menjadi penjaga makam di TPU Tegal Alur bukanlah hal yang mudah.

Luas dan sepinya lahan menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi Maul.

Puluhan hektar lahan kuburan yang tergolong masih sepi, membuat Maul menyebut TPU Tegal jadi lahan kuburan terbesar di Jakarta Barat.

Baca juga: TPU Grogol Longsor karena Banjir, Pagar Pembatas Makam Ambruk

"Di Jakarta Barat sih ini ya, kalau di lain-lain ada Semper, Pondok Rangon. Tapi ini juga bisa dibilang besar," ucap Maul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com