Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Soekarno-Hatta Semprot Disinfektan di Area Kedatangan Internasional

Kompas.com - 05/03/2020, 09:46 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Guna memperkuat upaya pencegahan dan pengawasan penyebaran virus corona, manajemen Bandara Soekarno-Hatta menyemprotkan desinfektan di area Kedatangan Internasional Terminal 3.

Chief Officer In Charge Bandara Soekarno-Hatta Edi Rohadi mengatakan, penyemprotan disinfektan di area Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta tersebut bertujuan untuk pencegahan penularan virus melalui fasilitas yang tersedia.

"Penyemprotan disinfektan yang tujuan utamanya adalah melakukan pencegahan daripada penyebaran Virus," kata dia saat ditemui Kompas.com di Kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/3/2020).

Baca juga: Fakta Lapangan Pengawasan Corona Bandara Soekarno-Hatta Perketat Pasca-Indonesia Dinyatakan Positif

Beberapa yang menjadi fokus penyemprotan, kata Edi, bagian fasilitas yang kerap kali digunakan para penumpang.

"Misalnya, handle, kemudian trolley, kemudian toilet ada yang sering dijamah oleh penumpang," kata dia.

Penyemprotan disinfektan sendiri, lanjut dia, difokuskan ke titik Kedatangan Internasional yang paling ramai, yakni area kedatangan internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

"Jadi dari Terminal 3 kemudian APMS kemudian ke Terminal 2F," tutur Edi.

Edi mengatakan, penyemprotan disinfektan tersebut akan dilakukan secara bertahap dan periodik untuk terus menjaga kawasan Bandara Soekarno-Hatta tetap steril dari bakteri dan virus.

Penyemprotan disinfektan tersebut, kata Edi, sengaja dilakukan tengah malam dimulai pukul 00.00 WIB untuk menghindari aktivitas keramaian penumpang yang datang.

"Karena sepi mempermudah kerjanya teman-teman yang melakukan (penyemprotan) disinfektan," kata Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com