Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Hal yang Terjadi Selama Penerapan PSBB di Depok

Kompas.com - 28/04/2020, 05:30 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com – Hari ini, Selasa (28/4/2020) jadi hari terakhir pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama sepekan yang telah dimulai sejak Rabu (15/4/2020) di Kota Depok.

Di atas kertas, PSBB diterapkan melalui pembatasan ragam aktivitas warga, dengan harapan mampu menekan tingkat interaksi fisik yang dapat mempermudah penularan Covid-19.

Akan tetapi, hasilnya jauh panggang dari api.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengakui bahwa penerapan PSBB pada dua pekan perdana belum efektif.

Baca juga: Wali Kota Depok Sebut 3 Sebab Kasus Covid-19 Tak Kunjung Reda

“Banyak kerumunan dan tidak menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah, belum ada sanksi yang tegas dalam penerapan PSBB,” ujar Idris melalui keterangan tertulis, Senin (27/4/2020).

Berangkat dari hal itu, ia mengusulkan agar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersurat pada Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto untuk memperpanjang PSBB sekaligus 28 hari.

Lantas, apa saja yang terjadi selama PSBB diterapkan di Depok selama dua pekan?

Kasus positif naik 86 persen

Parameter utama keberhasilan PSBB yakni sejauh mana kebijakan itu sanggup menekan jumlah kasus Covid-19.

Terhitung sejak Rabu (15/4/2020), hari pertama PSBB, tercatat 116 penambahan kasus positif Covid-19 di Depok.

Jumlah itu setara 86 persen dari jumlah kasus positif Covid-19 yang tercatat sebelum PSBB diberlakukan, yakni 134 kasus di Depok, Selasa (14/4/2020).

Dari penambahan kasus positif itu, terdapat penambahan pasien sembuh sebanyak 18 orang, namun kematian akibat Covid-19 bertambah tiga orang.

Di samping itu, kematian suspect Covid-19 yang tak kunjung dikonfirmasi positif atau negatif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI meningkat sebanyak 11 korban.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Depok hingga 27 April: Tambah 5 Kasus Positif, 2 Suspect Meninggal

Jumlah OTG dan PDP naik; ODP turun

Di luar kasus positif, jumlah orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP), dan pasien dalam pengawasan (PDP) secara umum terus bertambah, meskipun belakangan terdapat tren perlambatan.

Jumlah OTG bertambah 58 orang dan PDP 30 orang. Hanya kasus ODP yang mengalami penurunan, dari 2.054 ODP aktif menjadi 1.617 ODP aktif dalam dua pekan.

Namun begitu, seluruh kecamatan di wilayah Depok telah mencatat kasus positif Covid-19.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com