Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Perusahaan Disebut Hanya Sanggup Bertahan 3 Bulan Lagi, Serikat Pekerja di Depok Cemas

Kompas.com - 30/04/2020, 13:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Depok, Wido Pratikno menyebutkan, rata-rata perusahaan di Depok kemungkinan hanya sanggup bertahan selama 3 bulan ke depan gara-gara pandemi Covid-19.

Wido berujar, perusahaan yang berpeluang mengalami kesulitan paling telak ialah yang bergerak di sektor elektronik dan otomotif.

“Saya diskusi dengan perusahaan-perusahaan yang ada. Ada perusahaan, misalnya perusahaan masih sampai 3 bulan ke depan, maka mereka akan menyerah,” jelas dia kepada wartawan, Kamis (30/4/2020).

Baca juga: Serikat Pekerja Kritik Pemerintah Kurang Perhatikan Nasib Buruh di Depok

Wido membeberkan, daya produksi perusahaan-perusahaan itu terus merosot karena banyak bahan material yang bersumber dari impor suplainya seret.

Suplai bahan-bahan produksi kerapkali terlambat, sedangkan order atau permintaan terhadap barang-barang elektronik dan otomotif juga menukik.

“Orderan tidak ada, material telat, lama-lama sudah tidak bisa produksi lagi. Itu masalah ke depan,” ujar Wido.

Masih kata Wido, persoalan kian runyam jika perusahaan-perusahaan itu menyerah dan memilih jalan pintas untuk menyelamatkan perusahaan dengan mengorbankan kaum buruh, maka ada ribuan pegawai yang jadi korban.

Baca juga: Serikat Pekerja Sebut Korban PHK di Depok Lebih Banyak dari Klaim Pemerintah

Sementara itu, ia beranggapan bahwa sejauh ini pemerintah kurang menaruh perhatian pada para pegawai korban pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.

Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) sejauh ini mengklaim hanya terdapat 397 korban PHK di Depok, yang seluruhnya telah didaftarkan ke program prakerja Kementerian Ketenagakerjaan.

Sementara itu, Wido menyatakan ada ribuan pegawai korban PHK di Depok namun tak tercatat sehingga tak memperoleh perhatian apa-apa dari pemerintah.

“Menurut saya, Disnaker kurang tanggap tentang itu, kurang peduli terhadap nasib buruh. Contoh, banyak saudara kita yang ada dirumahkan tidak gajian, tidak ada solusinya. Saat buruh tidak bekerja dan lemah, dampaknya akan apa, daya beli jatuh, ekonomi jatuh, dan besar dampak sosial yang kita alami,” ungkap dia.

“Jika perusahaan menyerah dan pemerintah tidak tanggap, ini preseden buruk untuk bangsa ini,” tutup Wido.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com