Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Mencopet Saat Demo, Remaja Ini Nangis Diciduk Polisi

Kompas.com - 28/10/2020, 18:27 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas kepolisian mengamankan dua orang yang diduga pencopet di tengah aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha.

Polisi menggiring kedua orang yang diduga copet itu dalam waktu yang hampir bersamaan sekitar pukul 17.00 WIB.

Dikutip dari Antara, kedua orang yang diduga copet itu ditangkap oleh massa aksi yang saat itu masih bertahan di sekitar Jalan Medan Merdeka Selatan.

Baca juga: Beredar Video Pria Diborgol di KRL, PT KCI Sebut Itu Copet yang Ditangkap

Orang pertama yang diamankan merupakan seorang pria yang terlihat santai saat digiring oleh petugas kepolisian menuju mobil Bekangdam Jaya di Silang Monas Barat Daya.

Sementara orang kedua yang diamankan merupakan seorang remaja. Ia menangis saat ditangkap polisi.

Orang kedua yang berbaju putih bahkan memohon kepada Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto untuk tidak dipukul karena takut dipukul massa.

"Jangan nangis lu, tadi kan lu udah nyopet," kata salah seorang massa mahasiswa yang menggunakan almamater Institut Kesenian Jakarta yang merasa ikut menangkap pelaku pencopetan.

Meski demikian, Heru memastikan anak itu diamankan dan tidak akan mendapatkan kekerasan.

"Tenang aja tenang aja jangan takut, enggak akan dipukul. Ada saya," ujar Heru.

Keduanya pun akhirnya di tempatkan ke dalam mobil milik TNI yaitu mobil Bekangdam Jaya.

Sekitar 5 menit berselang,tak lama mobil Bekangdam Jaya itu meninggalkan Silang Monas Barat Daya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com