Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempe di Tangsel Cepat Ludes meski Harga Naik Jadi Rp 10.000

Kompas.com - 04/01/2021, 15:43 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Harga tempe di pasar wilayah Tangerang Selatan melonjak, setelah sebelumnya menghilang dari peredaran karena sejumlah produsen mogok produksi.

Aksi mogok itu berlangsung sejak 1 - 3 Januari 2021 sebagai respons para produsen atas melonjaknya harga kedelai yang menjadi bahan baku Tempe, dari sekitar 7.200 per kilogram, menjadi Rp 9.200 per kilogram.

Salah satu penjual tahu dan tempe di Pasar Bukit Pamulang, Haidar (20) menjelaskan, stok tempe dipasaran kembali tersedia.

Namun, harganya naik sekitar Rp 2.000 dibanding sebelumnya.

Baca juga: Perajin Tempe Tahu di Kota Tangerang Terpaksa Menaikkan Harga

"Biasanya saya jual Rp 8.000, sekarang Rp 10.000. Karena kan kedelai naik, jadinya menyesuaikan harganya naik," ujarnya, Senin (4/1/2021).

Meski mengalami kenaikan, Haidar mengaku bersyukur karena pada saat ini Tempe yang didagangkannya tetap laris, bahkan lebih cepat laku dari sebelumnya.

Dari 70 papan tempe yang disediakan hari ini, kata Haidar, seluruhnya telah terjual pada Senin pagi.

"Alhamdulillah, tadi sekitar jam 09.00 WIB, 70 papan langsung habis semua. Biasanya sore baru habis," ungkapnya.

Baca juga: Produsen Mogok Produksi, Tukang Gorengan Tak Jual Tahu dan Tempe

Hal senada diungkapkan oleh Yohanes, salah seorang pedagang di Pasar Bukit Pamulang yang menyebut bahwa saat ini Tempe lebih laris di pasaran.

Menurut dia, kenaikan harga yang terjadi tidak dikeluhkan oleh para pelanggan, khususnya di Pasar Bukit Pamulang.

"(Pelanggan) enggak ada yang ngeluhin. Enggak sampai satu jam habis sih tadi. Pembeli juga udah pada tahu harga naik, cuma tetap beli walaupun beda Rp 2.000," kata Yohanes.

Di sisi lain, Awang seorang pedagang gorengan di wilayah Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan berharap karena Tempe dapat kembali normal.

Dia menyebut bahwa kenaikan harga yang terjadi saat ini membuat keuntungannya yang didapatnya dan pedagang gorengan lainnya menurun.

"Harga jual mah sama aja, enggak berubah. Cuma kan untungnya jadi kecilan. Ukuran juga kita enggak kecilin, sama aja," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com