Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Persilakan Seorang Wanita Serobot Antrean Pengisian Tabung Oksigen demi Sang Ayah yang Kritis

Kompas.com - 05/07/2021, 06:16 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

Sumber Wartakota

JAKARTA, KOMPAS.com - "Jakarta sedang tidak baik-baik saja."

Begitulah gambaran kondisi Ibu Kota saat ini. Kasus Covid-19 terus melonjak, angka kematian tinggi, rumah sakit kolaps, dan kebutuhan oksigen isi ulang terus meningkat.

Lonjakan kebutuhan oksigen isi ulang telah menyebabkan oksigen isi ulang semakin langka. Warga pun harus antre untuk mengisi satu tabung gas.

Salah satu contohnya adalah antrean di depot pengisian oksigen di CV Rintis Usaha Bersama di Jalan Minangkabau, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (4/7/2021).

Baca juga: 10.485 Kasus Baru Covid-19 hingga RS Kolaps di Jakarta Jadi Renungan dan Peringatan untuk Tetap di Rumah Saja

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, antrean tampak sepi pada pukul 12.12 WIB. Tak berselang lama ketika penjual memasang papan informasi bertulisan "Buka jam 14.00", warga mulai berdatangan.

Suasana pun semakin ramai pada pukul 13.26 WIB. Antrean bahkan mengular hingga belasan meter.

Meski begitu, warga masih memiliki rasa iba ketika melihat seorang wanita menangis sambil membawa tabung oksigen. Wanita bernama Nurdini yang mengenakan baju berwarna hitam itu menangis lantaran melihat panjangnya antrean warga.

Sedangkan dirinya harus mengisi tabung oksigen secara cepat karena sang ayah sudah mengalami sesak.

“Bapak saya udah parah, lagi sesak, baru lagi merasakan sesak. Kemarin enggak apa-apa. Kirain saya enggak antre, tahunya antre, makanya saya kaget,” ujar Nurdini sambil menangis.

Mengetahui kondisi ayah Nurdini yang lebih membutuhkan tabung oksigen, warga pun mempersilakan Nurdini untuk mengisi tabung oksigen terlebih dahulu.

“Saya dari pagi cari isi ulang oksigen, sudah cari ke mana-mana, tapi habis,” kata Nurdini.

Setelah mengisi tabung oksigen, Nurdini mengucapkan terima kasih kepada para warga yang mempersilakan dirinya menyerobot antrean. Dia pun langsung bergegas pulang menuju rumahnya di kawasan Pisangan, Jakarta Timur.

Baca juga: Tinjau Pos Pembatasan Wilayah, Anies: Ini untuk Menyelamatkan Kita Semua

“Saya dari pagi cari isi ulang oksigen, sudah cari ke mana-mana, tapi habis,” ujarnya yang masih berurai air mata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com