Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dinas di Jakpus jadi Gudang Barang Bekas, F-PSI DPRD DKI: Ironi Sekali

Kompas.com - 28/08/2022, 11:26 WIB
Muhammad Naufal,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari menyoroti adanya rumah dinas untuk lurah dan camat di Jakarta Pusat yang justru digunakan untuk penyimpanan barang bekas.

Menurut dia, adanya rumah dinas yang dipakai tak sesuai peruntukan di Ibu Kota merupakan sebuah ironi.

Sebab, berdasarkan data Kementerian Keuangan, angka kekurangan rumah atau backlog perumahan di DKI Jakarta mencapai 1,2 juta.

Baca juga: Rumah Dinas Lurah di Jakpus Malah Jadi Gudang, Wagub DKI: Akan Dievaluasi

"Ini Ironi sekali, di tengah warga DKI yang kesulitan mencari tempat tinggal, malah ada sejumah rumah dinas yang tidak dimanfaatkan sesuai fungsinya," tegas Eneng, dalam keterangannya, Minggu (28/8/2022).

Ia menyatakan, harga rumah di Ibu Kota melambung tinggi. Sementara, upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tak mampu mengimbangi tingginya harga rumah.

Karena itu, kata Eneng, rumah dinas yang dipakai tak sesuai peruntukan tersebut bisa dipakai untuk kegiatan ekonomi warga Ibu Kota.

"Mestinya aset yang tidak dikelola ini (rumah dinas) bisa dioptimalisasi dan dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi warga DKI Jakarta," imbuh dia.

Eneng meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar mengalihfungsikan rumah dinas yang terpakai tak sesuai peruntukannya.

Baca juga: Janji Kampanye Anies soal Rumah DP 0 Persen yang Berubah ke Pembangunan Rusunawa

Menurut dia, rumah dinas itu bisa dipakai untuk kegiatan warga seperti posyandu, balai warga, gedung karang taruna, hingga pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

"Sekali lagi saya sangat menyesali buruknya pemanfaatan aset daerah yang tidak tepat guna di DKI Jakarta. Padahal rumah dinas tersebut bisa dimanfaatkan untuk kegiatan warga," tutur dia.

"Belum lagi pemanfaatan aset daerah lainnya yang akhirnya hanya berkontribusi sedikit pada penerimaan daerah," sambungnya.

Untuk diketahui, sejumlah rumah dinas yang tak ditempati oleh lurah atau camatnya terletak di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat.

Kepala Suku Bagian (Kasubag) Irbanko Jakarta Pusat Bernard Simatupang sebelumnya sangat menyayangkan keberadaan rumah dinas yang tidak ditempati. 

Baca juga: Beda Alaspadu, Rumahpadu, dan Rusunawa yang Baru Diresmikan Anies

"Kalau berubah fungsi menjadi gudang, itu bentuk dari pelanggaran namanya," kata Bernard, 15 Agustus 2022.

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa rumah dinas itu memang seharusnya diisi oleh lurah atau camat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com