Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Pembelaan, Kuasa Hukum Minta 4 Terdakwa Kasus Kebakaran Lapas Tangerang Dibebaskan

Kompas.com - 30/08/2022, 18:42 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum empat terdakwa kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Herman Simarmata, meminta majelis hakim membebaskan kliennya dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) saat menyampaikan nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Kota Tangerang, Selasa (30/8/2022).

Adapun empat terdakwa dalam kasus ini merupakan pegawai Lapas Kelas I Tangerang, yaitu Suparto, Rusmanto, Yoga Wido Nugroho, dan Panahatan Butarbutar.

Menurut Herman, dakwaan jaksa terhadap empat kliennya tidak terbukti.

"Menyatakan terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana sesuai dakwaan JPU," kata Herman membacakan pleidoi.

Baca juga: Pengeroyok Ade Armando Mengaku Dipukuli di Penjara, Karutan Salemba: Mereka Ditahan di Polda Metro Jaya

Sebagai informasi, jaksa mendakwa keempat terdakwa melakukan tindak pidana hingga menyebabkan kebakaran yang mengakibatkan orang lain mati atas dua unsur, yaitu unsur barang siapa dan dugaan kelalaian.

Herman menjelaskan, terdakwa Suparto, Yoga, dan Rusmanto yang didakwa melanggar Pasal 359 KUHP tidak pantas didakwa dengan tuduhan unsur barang siapa karena mereka hanya petugas jaga yang dipimpin oleh komandan regu.

Sehingga, Suparto, Yoga, dan Rusmanto tidak memiliki kekuasaan mutlak untuk menjalankan tugas sepenuhnya.

"Melainkan harus dilihat dari aktivitas perilaku, jabatan, dan peran sertanya dalam kejadian tersebut," kata Herman.

Baca juga: Polisi Periksa Laporan Deolipa Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik oleh Feni Rose

Selain itu, menurut Herman, unsur kelalaian yang menyebabkan orang lain mati juga tidak terbukti karena ketiga terdakwa sudah bertugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).

"Saat terdakwa bertugas, melihat di atas kamar lapas sudah terbakar, terdakwa kemudian langsung mengabarkan ada kebakaran melalui HT (handy talkie)," jelas Herman.

Kemudian, terdakwa juga berusaha memadamkan semua sumber listrik, tidak hanya menunggu petugas pemadam kebakaran datang.

Saat petugas pemadam kebakaran (damkar) tiba, terdakwa langsung membuka pintu masuk timur sesuai instruksi.

"Berdasarkan uraian, sudah sangat jelas unsur kedua tersebut tidak dapat dibuktikan oleh jaksa penuntut umum (JPU)," kata Herman.

Baca juga: Buruh Akan Demo di DPR pada 6 September, Tolak Kenaikan Harga BBM

Kemudian, Herman juga menyebutkan bahwa dakwaan jaksa terhadap Panahatan Butarbutar, yang didakwa Pasal 188 KUHP, tidak terbukti.

Terkait unsur barang siapa, Herman menilai, hal yang dilakukan Panahatan sebagai staf umum bagian kelistrikan sudah sesuai tanggung jawab dan wewenangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com