JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang bernama Andari menuliskan sebuah pesan menyentuh tentang pengalamannya saat naik kereta rel listrik (KRL) menuju Depok beberapa waktu lalu.
Cerita itu pun dibenarkan oleh Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba, Erni Sylviane Purba. "(Cerita itu) benar," kata Anne saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/12/2022).
Kendati demikian, Anne belum menjelaskan peristiwa tersebut lebih detail hingga keterangan resmi dari perusahaan.
Dalam pesan itu, Andari menuliskan pesan terima kasih kepada PT Kereta Commuter Indonesia yang memberikan layanan sepenuh hati kepadanya. Saat itu, Andari mengaku tengah mengalami sakit di bagian kepala.
"Foto ini foto nyata tadi siang. Seorang ibu berbaring di KRL menuju Depok. Ibu itu adalah saya, Andari," tulis Andari, dalam pesan berjejaring yang diterima Kompas.com, dikutip Jumat (9/12/2022).
Dalam pesan itu, Andari mengaku tidak ingin berkisah tentang dirinya. Namun, ia mengatakan hanya ingin berkisah tentang layanan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang cukup menyentuh hati.
Suatu siang, Andari mengatakan ia baru saja pulang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakart Pusat, setelah mendapatkan tindakan medis atas penyakit yang ia derita.
Ketika sampai di stasiun Cikini, Andari merasakan nyeri hebat yang muncul di kepala kanan. Andari memang membawa bantal sejak pagi dan sudah lebih banyak berbaring di bangku RSCM.
Ketakutan akan terjatuh dan pingsan di jalan menghantui perjalanan Andari saat itu. Ia sendiri menyadari bahwa KRL bukan untuk orang sakit.
"Sehingga ketika kereta datang, saya minta pada suami agar meminta izin pada pak satpam agar saya bisa berbaring untuk meredakan nyeri," tulis Andari.
Menurut Andari, satpam yang bertugas hari itu adalah Mustahila. Yang turut menyentuh hati, Satpam itu tidak hanya mengizinkan, tapi membimbing Andari ke bangku prioritas dan berkata santun.
“Ibu turun dimana, apakah kami perlu siapkan kursi roda di stasiun tujuan? Juga pernyataan, jika ada penumpang lain yang komplain, biar saya yang menjelaskan ya, bu," tulis Andari menirukan perkataan petugas saat itu.
Setelah itu, kata Andari, Mustahila kembali ke tempat tugasnya. Tapi, Mustahila sesekali datang dan memberikan perhatian.
Berkat Mustahila, Andari mengatakan lebih nyaman berbaring dari Stasiun Cikini hingga ke Stasiun Tanjung Barat. Saat turun dari stasium, Andari mengatakan petugas membantu agar ia bisa turun denga aman.
"Tidak hanya tugasnya dia kerjakan dengan sangat baik, tapi hatinya ikut bekerja melayani customer yang lemah dan menderita. Etos kerja yang luar biasa," kata Andari.
Peristiwa itu mengingatkan Andari pada satu hal. Bahwa ketika bangsa ini mulai memiliki hati yang lebih butuh perhatian, maka bangsa itu sedang tumbuh pada jejak yang benar.
Andari pun mengucapkan terima kasih kepada PT KCI yang sudah mengembangkan etos kerja yang amat baik.
Baca juga: Satu KRL Anjlok Dua Kali, KAI Harus Investigasi Penyebabnya
"Terima kasih telah membantu saya aman dan menuju makin sehat. Terima kasih Pak Mustahila, terima kasih Indonesia," tutup Andari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.