Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Ceritakan Pengalaman Menyentuh Hati Saat Naik KRL: Seorang Ibu yang Berbaring Itu Saya..

Kompas.com - 09/12/2022, 10:41 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang bernama Andari menuliskan sebuah pesan menyentuh tentang pengalamannya saat naik kereta rel listrik (KRL) menuju Depok beberapa waktu lalu.

Cerita itu pun dibenarkan oleh Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Erni Sylviane Purba, Erni Sylviane Purba. "(Cerita itu) benar," kata Anne saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (9/12/2022).

Kendati demikian, Anne belum menjelaskan peristiwa tersebut lebih detail hingga keterangan resmi dari perusahaan.

Dalam pesan itu, Andari menuliskan pesan terima kasih kepada PT Kereta Commuter Indonesia yang memberikan layanan sepenuh hati kepadanya. Saat itu, Andari mengaku tengah mengalami sakit di bagian kepala.

Baca juga: Penumpang Sampaikan Pesan Menyentuh Hati Usai Ceritakan Pengalaman Naik KRL Saat Sakit, Jonan: Terima Kasih...

"Foto ini foto nyata tadi siang. Seorang ibu berbaring di KRL menuju Depok. Ibu itu adalah saya, Andari," tulis Andari, dalam pesan berjejaring yang diterima Kompas.com, dikutip Jumat (9/12/2022).

Dalam pesan itu, Andari mengaku tidak ingin berkisah tentang dirinya. Namun, ia mengatakan hanya ingin berkisah tentang layanan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang cukup menyentuh hati.

Suatu siang, Andari mengatakan ia baru saja pulang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Salemba, Jakart Pusat, setelah mendapatkan tindakan medis atas penyakit yang ia derita.

Ketika sampai di stasiun Cikini, Andari merasakan nyeri hebat yang muncul di kepala kanan. Andari memang membawa bantal sejak pagi dan sudah lebih banyak berbaring di bangku RSCM.

Ketakutan akan terjatuh dan pingsan di jalan menghantui perjalanan Andari saat itu. Ia sendiri menyadari bahwa KRL bukan untuk orang sakit.

"Sehingga ketika kereta datang, saya minta pada suami agar meminta izin pada pak satpam agar saya bisa berbaring untuk meredakan nyeri," tulis Andari.

Menurut Andari, satpam yang bertugas hari itu adalah Mustahila. Yang turut menyentuh hati, Satpam itu tidak hanya mengizinkan, tapi membimbing Andari ke bangku prioritas dan berkata santun.

Baca juga: Masih Banyak Pengendara Motor Lawan Arus di Pelintasan KA Mangga Dua Raya Usai Peristiwa Motor Tertabrak KRL

“Ibu turun dimana, apakah kami perlu siapkan kursi roda di stasiun tujuan? Juga pernyataan, jika ada penumpang lain yang komplain, biar saya yang menjelaskan ya, bu," tulis Andari menirukan perkataan petugas saat itu.

Setelah itu, kata Andari, Mustahila kembali ke tempat tugasnya. Tapi, Mustahila sesekali datang dan memberikan perhatian.

Berkat Mustahila, Andari mengatakan lebih nyaman berbaring dari Stasiun Cikini hingga ke Stasiun Tanjung Barat. Saat turun dari stasium, Andari mengatakan petugas membantu agar ia bisa turun denga aman.

"Tidak hanya tugasnya dia kerjakan dengan sangat baik, tapi hatinya ikut bekerja melayani customer yang lemah dan menderita. Etos kerja yang luar biasa," kata Andari.

Peristiwa itu mengingatkan Andari pada satu hal. Bahwa ketika bangsa ini mulai memiliki hati yang lebih butuh perhatian, maka bangsa itu sedang tumbuh pada jejak yang benar.

Andari pun mengucapkan terima kasih kepada PT KCI yang sudah mengembangkan etos kerja yang amat baik.

Baca juga: Satu KRL Anjlok Dua Kali, KAI Harus Investigasi Penyebabnya

"Terima kasih telah membantu saya aman dan menuju makin sehat. Terima kasih Pak Mustahila, terima kasih Indonesia," tutup Andari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com