Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Kasus Pelecehan Seksual di Gunadarma Berlanjut, Usai Korban Cabut Laporan Pelaku Malah Lapor Polisi

Kompas.com - 21/12/2022, 23:37 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi segerombolan mahasiswa yang mempersekusi terduga pelaku pelecehan seksual di Universitas Gunadarma Depok, viral di media sosial.

Tindakan persekusi ini dipicu oleh pengakuan mahasiswi Universitas Gunadarma berinisial N kepada admin instagram @anakgundardotco. Ia mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual.

Kronologi pelecehan seksual

Menurut pengakuan korban, pelecehan seksual terjadi pada Jumat 2 Desember 2022 di Kampus G, Universitas Gunadarma.

Saat itu, korban bersama pelaku sedang kuliah di Kampus G. Sekitar pukul 10.27 saat jam istirahat, korban berniat makan di Kampus E, tetapi tidak jadi karena penuh.

Kemudian, korban kembali ke Kampus G. Pukul 11.40, pelaku mengirim pesan kepada korban dan meminta bertemu di Kampus G.

Pukul 12.01, pelaku tiba di Kampus G. Korban dan pelaku pun mengobrol di depan pintu Gedung 1.

Baca juga: Akibat Dipersekusi, Pelaku Pelecahan Seksual di Gunadarma Jadi Sering Menangis dan Teriak Sendiri

Pelaku kemudian masuk ke Gedung 1, tepatnya di toilet bawah tangga kemudian pelaku memanggil korban.

Setelah itu, pelaku mendorong korban ke tembok ujung yang sepi dan memaksa mencium korban.

Korban sempat menepis pelaku sambil mengeluarkan kalimat umpatan. Namun, pelaku membalas dengan mengatakan "sekali-kali aja" sembari membuat angka 1 dengan jarinya.

Awal mula persekusi

Berdasarkan keterangan korban, akun Instagram @anakgundardotco lantas mengunggah cerita tersebut lalu menjadi perbincangan di warganet.

Kemudian, sejumlah mahasiswa Gunadarma melacak identitas terduga pelaku pelecehan seksual. Pelacakan semakin mudah lantaran pelaku meminta admin akun instagram untuk menghapus unggahan tersebut di kolom komentar.

Saat di kampus, segerombolan mahasiswa pun mengikat terduga pelaku kemudian diikat di pohon. Video-video yang beredar menunjukkan pelaku diikat dalam keadaan basah kuyup.

Baca juga: Lapor Polisi, Pelaku Pelecahan Seksual yang Dipersekusi di Gunadarma Alami Luka Lebam

Sejumlah mahasiswa berkumpul di sekitar pelaku. Mereka kemudian memberikan air kencing dalam botol dan memaksa pelaku meminumnya.

Video dan foto viral ini kemudian memicu reaksi warganet. Beberapa menyesalkan sikap mahasiswa Universitas Gunadarma yang dianggap melakukan perundungan.

Korban mencabut laporan

Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan kasus pelecehan tersebut diselesaikan melalui mekanisme restorative justice setelah korban mencabut laporannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com