Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjuangan Tiko sejak Kecil Rawat Ibunya yang Depresi Seorang Diri

Kompas.com - 06/01/2023, 06:20 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan jagat maya dihebohkan dengan keberadaan rumah mewah yang dibiarkan terbengkalai di di Kompleks PLN di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.

Jagat maya dibuat geger karena rumah yang sudah tidak dialiri listrik dan air bersih, serta sempat dikelilingi semak belukar, tersebut masih dihuni pemiliknya.

Dua orang penghuninya adalah pasangan ibu dan anak yakni Eny Sukaesi (58) serta Pulung Mustika Abima (23) atau yang akrab dipanggil Tiko.

Baca juga: Lurah Jatinegara: Ibu Eny Itu Dulu Orang Sukses...

Selama 12 tahun terakhir, Tiko mesti merawat ibunya yang mengalami depresi. Eny mengalami depresi sejak ditinggal oleh suaminya, yang merupakan ayah kandung Tiko, pada 2010.

Artinya sejak usia 11 tahun Tiko sudah berjuang untuk merawat ibunya yang depresi seorang diri.

Mengutip cerita yang disampakan Tiko pada kanal Youtube Ale Coward, Ayah dari Tiko mulai pergi meninggalkan mereka berdua sejak Tiko masih duduk di bangku kelas 6 SD.

Sang ayah yang pergi meninggalkan ibunya usai keduanya bercerai, membuat sikap ibunya perlahan mulai berubah dan lebih sering marah-marah sendiri.

"Tepatnya (ibu mulai depresi) kurang tahu, yang jelas sejak ditinggal papa sekitar 2010 atau 2011," kata Tiko.

Baca juga: Selama Tinggal di Rumah Mewah Terbengkalai, Eny dan Tiko Hanya Minta Tolong ke Tetangga Tertentu

Tak lama setelah ayahnya pergi, aliran listrik dan air bersih di kediaman Eny dan Tiko dicabut.

Semenjak tidak ada aliran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), mereka berdua menggunakan lilin untuk penerangan di dalam rumah.

Sementara itu, kebutuhan air bersih untuk mandi, kakus, dan memasak, mereka dapatkan dari menadah air hujan serta meminta dari tetangga sekitar.

Menurut Tiko, dua bulan awal sejak ditinggal sang ayah, Eny masih bisa beraktivitas seperti biasa.

Sang ayah yang tak lagi memberi nafkah pun membuat ibunya mencari uang dengan berjualan makanan.

Namun, hal itu tak berlangsung lama karena kesehatan mental Eny kian menurun. Tiko yang saat itu masih duduk di bangku SMP terpaksa putus sekolah.

Baca juga: Sosok Tiko di Mata Gurunya Saat Bersekolah, Pintar dan Pendiam

Menjual perabotan rumah

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menceritakan bagaimana Tiko selama ini bertahan hidup bersama seorang ibu bernama Eny di rumah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com