Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Perempuan yang Ditelantarkan Ibunya di Depok Mulai Bisa Diajak Komunikasi

Kompas.com - 10/02/2023, 16:05 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Anak perempuan berinisial RA (14), yang dianiaya dan ditelantarkan ibu kandungnya di wilayah Pancoran Mas, Depok, kini mulai bisa diajak berkomunikasi.

Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Resor Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady setelah mengecek kondisi RA yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kota Depok.

"Saat saya mengunjungi si anak di awal-awal trauma, tetapi setelah kita ajak bicara, alhamdulillah lambat laun sudah mau berkomunikasi," kata Fuady kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).

Baca juga: Remaja yang Ditemukan Penuh Luka di Depok Ditinggal Ibunya ke Sumatera

Fuady mengungkapkan, pihaknya belum dapat menanyakan terkait penganiayaan dan penelantaran yang dialami RA. Ia baru berkomunikasi sebatas menanyakan kondisinya.

"Kita kemarin bicara hanya mengenai kondisinya saja, gimana kondisinya, kemarin kita tanya mau apa," Fuady.

Dalam komunikasi itu, RA bahkan menyampaikan minatnya untuk melanjutkan pendidikan, yang sebelumnya sempat terhenti.

"Si anak mau bersekolah dan cita-citanya ingin menjadi guru, sangat mulia sekali. Mudah-mudahan kalau si anak bisa pulih," ujar Fuady.

Baca juga: Kasus Anak Dianiaya dan Ditelantarkan Ibunya di Depok Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya

Sebelumnya diberitakan, Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok menyebutkan kondisi anak perempuan berinisial RA (14) yang menjadi korban penganiayaan dan penelantaran oleh ibu kandungnya, mengalami trauma berat.

Saat baru dirawat, RA sulit untuk diajak berkomunikasi hingga tak berani bertemu dengan orang lain.

"Tidak mau bicara, agak takut kalau ketemu orang, apalagi yang enggak dikenal, dia enggak mau," kata Wakil Kepala Polres Metro Depok, AKBP Eko Wahyu Fredian di Mapolrestro Depok, Selasa (7/2/2023).

Selain itu, kata Eko, RA juga masih diselimuti rasa takut akan dikembalikan kepada ibu kandungnya.

Baca juga: Anak Perempuan yang Dianiaya dan Dibuang Ibunya di Depok Dapat Pendampingan Psikologis

"Keterangan dari RT sempat menyampaikan hal itu bahwa (RA) enggak mau dibawa pulang ke ibunya," ujar dia.

Dalam upaya memulihkan kondisi RA, Polres Metro Depok akan melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Depok.

"Untuk psikologisnya, kami masih menunggu dari psikolog yang akan datang dari Dinas Perlindungan Anak Pemkot Depok," imbuh dia.

Sebagai informasi, RA ditemukan warga di kawasan Pancoran Mas, Depok, pada Sabtu (4/2/2023).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com