Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Apartemen Taman Rasuna Mengadu Masalah Iuran ke DPRD, Ini Tanggapan Pengelola

Kompas.com - 28/03/2023, 21:51 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMAPas.com - Pengelola dari Aparteman Taman Rasuna angkat bicara terkait aduan dari dari penghuni ke Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi soal uang iuran pengelolaan yang diduga disalahgunakan.

Pada laporannya Senin (27/3/2023), penghuni menyebut uang iuran pengelolaan lingkungan (IPL) diduga disalahgunakan oleh Ketua Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) Aparteman Taman Rasuna, Naufal Firman Yursak.

Naufal menyatakan bahwa apa yang dituduhkan beberapa penghuni Apartemen Taman Rasuna tidak benar.

Salah satu tudingan adalah soal pajak Naufal yang dibayarkan ATR merupakan pajak penghasilan sebagai Ketua Pengurus, bukan pribadi.

"Gaji utama saya di luar apartemen sudah dibayar pajaknya, kemudian ada tambahan penghasilan dari apartemen yang menyebabkan kurang bayar. Maka dari itu dibayarkan oleh apartemen sebesar Rp 16 juta," kata Naufal dalam keterangannya, Selasa (28/3/2023).

Baca juga: Penghuni Apartemen di Jaksel Adukan Masalah Uang Iuran ke Ketua DPRD DKI

Namun, kata Naufal, sejumlah uang yang dipermasalahkan oleh penghuni Aparteman Taman Rasuna itu telah dikembalikan.

"Karena hal tersebut menimbulkan polemik di apartemen maka uang Rp 16 juta itu sudah dikembalikan ke apartemen," kata Naufal.

Persoalan lainnya yakni soal Tunjangan Hari Raya (THR) yang diterima pengurus.

Naufal menjelaskan bahwa keputusan tertinggi dalam organisasi apartemen terdapat pada Rapat Umum Anggota (RUA) dan Rapat Pengurus.

“Kemudian asuransi di apartemen diberikan kepada semua karyawan, pengurus dan pengawas. Sejak awal sampai hari ini, saya tidak pernah pakai asuransinya. Saya punya asuransi pribadi yang saya bayar sendiri,” kata Naufal.

Baca juga: Gugatan Rp 56 Miliar Meikarta kepada 18 Konsumennya Resmi Dicabut

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menerima aduan dari sejumlah penghuni Apartemen Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Prasetyo menemui sejumlah penghuni apartemen tersebut di lantai 10 Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (27/3/2023) siang.

"Sebetulnya ini urusan internal (penghuni) Taman Rasuna, tapi di sini mereka meminta waktu audiensi, saya dengan dia, saya terima," ujar Prasetyo, Senin.

Penghuni mengadukan uang iuran pengelolaan yang diduga disalahgunakan oleh Naufal. Naufal sendiri diketahui juga merupakan eks anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta.

"Ada permasalahan keuangan yang pastinya sih iuran pengelolaan lingkungan oleh pengelolanya. Ini masih katanya, belum bersalah, dia katanya memakai uang masyarakat Apartemen Taman Rasuna," ucap Prasetyo.

Baca juga: Keluarga Tolak Autopsi Jenazah Mahasiswi UI yang Loncat dari Lantai 18 Apartemen

Prasetyo mengagatakan, saat Naufal masih menjabat sebagai anggota TGUPP, Pemprov DKI diduga menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 70 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 132 Tahun 2018 tentang Pembinaan Pengelolaan Rumah Susun Milik demi memuluskan jalannya menjadi Ketua P3SRS Apartemen Taman Rasuna.

"Karena kami ada beberapa Pergub, (Nomor) 132, 133, dan 70 itu juga buat satu kekisruhan. Itu terlalu banyak aturan akhirnya njelimet. Kasihan yang punya warga di Taman Rasuna," kata Prasetyo.

Sebagai informasi, Naufal disebut menjabat sebagai Ketua P3SRS Apartemen Taman Rasuna periode 2022-2025.

Naufal dipilih melalui rapat umum tahunan (RUT) ke-2 yang digelar secara virtual pada 16 April 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com