Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Didesak Segera Usut Peredaran "Air Gun" dan "Airsoft Gun" Ilegal

Kompas.com - 11/05/2023, 06:48 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persatuan Olahraga Airsoft Gun Seluruh Indonesia (Porgasi) mendesak kepolisian untuk segera menindak peredaran air gun dan airsoft gun ilegal.

Bendahara Porgasi Temmy Djaja Hartanto mengaku berkeberatan akan peredaran senjata yang dijual tidak sebagaimana mestinya.

“Beberapa kali saya sampaikan ke polisi, kami importir resmi yang dapat izin dari Mabes Polri. Pada saat mau impor pun harus mengajukan surat izin impor,” ujar Temmy kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

“Kalau yang ilegal masih banyak, terus terang (ketika saat) ada apa-apa, larinya (menuding penggunaan) airsoft gun, kami (pengguna airsoft gun legal) kayak enggak melakukan tapi disangka melakukan,” lanjut dia.

Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Air Gun dan Airsoft Gun

Temmy mengatakan, Porgasi memiliki data lengkap para penjual senjata ilegal.

“Menurut saya, dengan kemajuan teknologi yang polisi punya sekarang ini, enggak sulitlah menangkap orang-orang yang punya air gun atau airsoft gun ilegal itu,” kata dia.

Ilegal yang dimaksud adalah senjata yang tidak memiliki surat izin resmi, khususnya dari institusi Kepolisian.

Selain itu, belum ada undang-undang yang mengatur khusus penggunaan air gun sehingga dapat dijual bebas. Bahkan, senjata dengan peluru berbahan besi atau timah itu dapat dibeli di toko e-commerce atau media sosial.

Berbeda dengan air gun, peredaran airsoft gun telah diatur dalam Perpol Nomor 5 Tahun 2018, meski sampai saat ini masih banyak dijual secara ilegal.

Wajib lampirkan data diri lengkap

Temmy yang juga seorang penjual airsoft gun resmi, mengharuskan pembelinya memberikan data diri secara lengkap.

“KTP, KK, foto, rekomendasi dari klub, sampai SKCK itu kami minta. Biar enggak sembarangan dipakainya,” ujar Temmy.

Baca juga: Soal Aturan Airsoft Gun dan Air Gun, Kapolda Bakal Gelar Diskusi untuk Perketat Pengawasan

Apabila pembeli menolak melengkapi syarat tersebut, Temmy tidak akan mengizinkan transaksi senjata itu.

“Semua orang yang beli di tempat saya dari 2018 datanya komplet. Jadi kalau pihak kepolisian tangkap, di senjatanya ada kode nomor saya (sebagai) importirnya, polisi tinggal telepon ke saya,” jelas dia.

“Nomor (kode) ini siapa (pemiliknya) yang punya, saya bisa kasih informasinya langsung,” sambung Temmy.

Payung hukum air gun masih lemah

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto telah mengakui belum ada payung hukum yang mengatur peredaran air gun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com