Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran di Gang Mayong Timbulkan Stigma Negatif, Ketua RT: Jadi Cambuk untuk Menangani Itu

Kompas.com - 12/06/2023, 07:38 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran yang berulang kali terjadi di Jalan Bekasi Timur IV, Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara, Jakarta Timur, menimbulkan stigma negatif bagi wilayah tersebut.

Area yang dikenal dengan sebutan Gang Mayong itu kini disebut rawan tawuran.

Ketua RT 004 RW 08 Cipinang Besar Utara Muhammad sebenarnya tidak mengambil pusing menanggapi stigma itu.

"Sebenarnya terima enggak terima. Enggak terima karena enggak rawan juga, karena tawuran enggak terjadi setiap hari, minggu, dan bulan," tutur Muhammad di Asrama Leoni Blok C, Cipinang Besar Utara, Jumat (9/6/2023).

Baca juga: Tawuran di Gang Mayong Dikhawatirkan Merusak Persahabatan Warga

Meskipun demikian, Muhammad berkata, pengurus RT/RW menjadikan stigma negatif itu sebagai cambuk untuk menangani aksi tawuran di wilayahnya.

Pengurus RT/RW setempat mencari solusi untuk mencegah tawuran kembali terjadi di sana.

"Kami enggak menutupi, aksi tawuran memang terjadi, tapi juga jadi cambuk bagi kami di RW 08 dan RW 07 untuk menangani aksi tawuran, supaya bisa lepas dari stigma negatif itu," kata Muhammad.

Salah satu solusi yang dilakukan adalah membangun pos ronda di wilayah RT 004 RW 08.

Pos ronda itu bukan sekadar tempat bagi petugas keamanan, melainkan juga tempat kumpul para remaja.

Jadi, remaja bisa menghabiskan waktu luang dengan beraktivitas atau sekadar mengobrol di sana, bukan mengikuti aksi tawuran di Gang Mayong.

"Harapannya bisa dimanfaatkan warga untuk kumpul dan hanya membahas hal-hal positif daripada ikut tawuran," tutur Muhammad.

Baca juga: Cegah Tawuran di Gang Mayong, Pengurus RT Bangun Pos Ronda untuk Tempat Kumpul Remaja

Selain membangun pos ronda, pengurus RT/RW setempat dan warga memiliki kesepakatan. Mereka tidak akan protes jika ada warga yang ditangkap dalam aksi tawuran.

"Proses hukum saja yang ketangkap, jangan damai. Sudah ngomong ke warga juga dan alhamdulillah enggak ada yang protes," kata Muhammad.

"Kalau ada warga sini yang ketangkap, ya proses hukum. Enggak usah ditutup-tutupi, harus proses hukum biar kami semua enggak capek karena tawuran pecah lagi," sambung dia.

Muhammad menjelaskan, kesepakatan ini dibuat karena warga ingin hidup tenang dan bebas dari tawuran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com