Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Jukir Liar, Polisi: Kantong Parkir Resmi Tidak Cukup

Kompas.com - 14/06/2023, 13:21 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi fenomena juru parkir (jukir) liar yang kerap 'menggetok' tarif pada pemotor, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komarudin menilai ini terjadi karena minimnya keberadaan kantong parkir resmi.

"Karena memang kantong parkir yang resmi tidak ada, hampir tidak cukup," ucap Komarudin kepada wartawan, Rabu (14/6/2023).

Baca juga: Polisi Ciduk Jukir Liar yang Getok Harga dan Ancam Usir Pengunjung di Jakpus

Ditambah lagi, jumlah pertumbuhan kendaraan tidak sebanding dengan kantong parkir yang ada.

Meski tidak dibenarkan, kata dia, pasti akan banyak parkir-parkir liar di tempat keramaian.

"Itu lebih kepada jasa. Parkir itu sebuah fenomena yang memang tidak khusus di ibu kota ya, sulit. Artinya pasti akan banyak parkir-parkir yang berada di tempat keramaian," ujar Komarudin.

Diberitakan sebelumnya, sebuah video viral yang diunggah akun TikTok @rapapa_vid pada Selasa (13/6/2023), menunjukkan aksi getok harga parkir oleh seorang jukir liar di depan sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat.

@rapapa_vid

Tukang parkir di area parkir Family Mart, sebrang Senayan City, memaksakan tarif Rp10.000 utk 1 motor. Meskipun parkir cuma sebentar. Sikapnya arogan, uang Rp5000 dikembalikan dgn lagak meremehkan. Wajahnya berubah cengengesan setelah tau direkam video. Tapi tetao saja dia mengusir dan suruh cari parkir motor di tempat lain. Aksi premanisme dgn memaksa bayar tarif parkir seenaknya sendiri, bersikap seolah sbg pemilik lahan parkir, dan mengusir pengunjung Utk cari tempat parkir lain, tdk boleh dibiarkan. Jelas ada pelanggaran Pergub Prov. DKI tentang perparkiran. Pengusiran pengunjung yg protes tarif parkir Rp10.000 sdh tidak bisa ditoleransi. Sudah banyaj korbannya ternyata, tapi baru kali ini ada yg memvideokan aksi yg bersangkutan dan anak buahnya.

? original sound - Rapapa

Dalam video tersebut, pemilik motor protes terhadap aksi pelaku yang arogan dan memungut tarif parkir Rp 10.000.

Pelaku menghampiri pemotor dan mengembalikan uang yang sudah dibayarkan.

"Parkir Rp 10.000. Jangan bikin peraturan parkir sembarang. Semua ada peraturannya. Jangan macam-macam jadi pungli, jangan pungli ya, jangan meras. Semua orang berhak parkir jangan larang orang parkir. Semenjak masih ada dan tempatnya betul, boleh," bunyi suara pemotor dalam video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com