JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar rencana penutupan pelintasan sebidang jalur kereta api di Stasiun Pasar Minggu menuai pro kontra dari warga sekitar.
Sejumlah warga keberatan harus memutar lebih jauh menyeberangi rel. Apalagi mereka yang kesehariannya berjualan di pasar tradisional Pasar Minggu.
Untuk itu, jika pelintasan ditutup, warga sekitar berharap pemerintah serta Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) bisa memberi solusi tepat.
"Kalau mau tutup silakan itu hak DJKA, hak Dishub. Kalau memang ditutup, pihak yang berwenang harus ada solusi lain," kata salah satu warga Pasar Minggu, Sunardi (55) saat ditemui di warungnya.
Baca juga: Pelintasan KA Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, KAI: Masih Tunggu Pemkot dan DJKA
Apalagi, kata dia, jalan ini merupakan akses vital yang selalu dilewati selama 24 jam penuh setiap harinya.
"Kalau ditutup tapi tidak ada akses untuk arah ke pasar, otomatis banyak warga yang mengeluh, yang jelas merasa terganggu," ucap dia.
Artinya, jika lintasan ditutup, akan mempersulit warga yang mobilitasnya mendorong gerobak.
Terutama, kata Sunardi, para pedagang kecil keliling, termasuk penjual kelapa, pedagang bakso, pedagang siomay, penjual buah keliling, dan masih banyak lagi.
"Jangan ditutup, terus malah 'jalan ke mana silakan'. Itu namanya bisa tutup jalan tapi enggak kasih solusi. Kalau mereka (pedagang) muter kejauhan lah, sampai JPO putaran tapal kuda Tanjung Barat itu?" Sunardi bertutur.
Baca juga: Pelintasan KA Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, Warga Harus Memutar 2,5 Km
Maka itu, ia meminta agar pemerintah juga memikirkan solusi bagi para pedagang, bukan hanya para pengendara motor dan mobil saja.
"Kalau pemerintah ada solusi lain, setelah ditutup misal ada terowongan atau jembatan penyeberangan, oke tidak masalah. Karena untuk mobil atau motor saya rasa mau dialihkan ke mana itu enggak masalah," tandas dia.
Adapun Dinas perhubungan sudah menyiapkan jalur pengganti bagi warga yang nantinya tak bisa lagi menyeberang melintasi rel di perlintasan sebidang itu.
Kepala Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan Bernard Pasaribu mengatakan, penutupan pelintasan sebidang Stasiun Pasar Minggu masih menunggu kepastian dari PT KAI (Persero).
Kendati begitu, jalur alternatif pun sudah dipersiapkan bagi para pengendara motor yang biasa menyeberang di pelintasan itu.
"Untuk jalan alternatif sudah dibuat oleh Bina Marga, dari Jalan Masjid Lebak Al-Makmur menuju Jalan Tanjung Barat Koramil Poltangan, dan jalan sudah dibuka," ucap Bernard saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.
Baca juga: Pelintasan Sebidang Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, Pengemudi Ojek Khawatirkan Pangkalan Mereka