Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelintasan KRL Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, Warga Minta Solusi

Kompas.com - 25/06/2023, 20:37 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar rencana penutupan pelintasan sebidang jalur kereta api di Stasiun Pasar Minggu menuai pro kontra dari warga sekitar.

Sejumlah warga keberatan harus memutar lebih jauh menyeberangi rel. Apalagi mereka yang kesehariannya berjualan di pasar tradisional Pasar Minggu.

Untuk itu, jika pelintasan ditutup, warga sekitar berharap pemerintah serta Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) bisa memberi solusi tepat.

"Kalau mau tutup silakan itu hak DJKA, hak Dishub. Kalau memang ditutup, pihak yang berwenang harus ada solusi lain," kata salah satu warga Pasar Minggu, Sunardi (55) saat ditemui di warungnya.

Baca juga: Pelintasan KA Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, KAI: Masih Tunggu Pemkot dan DJKA

Apalagi, kata dia, jalan ini merupakan akses vital yang selalu dilewati selama 24 jam penuh setiap harinya.

"Kalau ditutup tapi tidak ada akses untuk arah ke pasar, otomatis banyak warga yang mengeluh, yang jelas merasa terganggu," ucap dia.

Artinya, jika lintasan ditutup, akan mempersulit warga yang mobilitasnya mendorong gerobak.

Terutama, kata Sunardi, para pedagang kecil keliling, termasuk penjual kelapa, pedagang bakso, pedagang siomay, penjual buah keliling, dan masih banyak lagi.

"Jangan ditutup, terus malah 'jalan ke mana silakan'. Itu namanya bisa tutup jalan tapi enggak kasih solusi. Kalau mereka (pedagang) muter kejauhan lah, sampai JPO putaran tapal kuda Tanjung Barat itu?" Sunardi bertutur.

Baca juga: Pelintasan KA Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, Warga Harus Memutar 2,5 Km

Maka itu, ia meminta agar pemerintah juga memikirkan solusi bagi para pedagang, bukan hanya para pengendara motor dan mobil saja.

"Kalau pemerintah ada solusi lain, setelah ditutup misal ada terowongan atau jembatan penyeberangan, oke tidak masalah. Karena untuk mobil atau motor saya rasa mau dialihkan ke mana itu enggak masalah," tandas dia.

Adapun Dinas perhubungan sudah menyiapkan jalur pengganti bagi warga yang nantinya tak bisa lagi menyeberang melintasi rel di perlintasan sebidang itu.

Kepala Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan Bernard Pasaribu mengatakan, penutupan pelintasan sebidang Stasiun Pasar Minggu masih menunggu kepastian dari PT KAI (Persero).

Kendati begitu, jalur alternatif pun sudah dipersiapkan bagi para pengendara motor yang biasa menyeberang di pelintasan itu.

"Untuk jalan alternatif sudah dibuat oleh Bina Marga, dari Jalan Masjid Lebak Al-Makmur menuju Jalan Tanjung Barat Koramil Poltangan, dan jalan sudah dibuka," ucap Bernard saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Pelintasan Sebidang Stasiun Pasar Minggu Akan Ditutup, Pengemudi Ojek Khawatirkan Pangkalan Mereka

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com