BEKASI, KOMPAS.com - Prajurit TNI berpangkat prajurit dua (prada) DR (22), tega membunuh ayahnya, WCP (48), dengan cara ditusuk berkali-kali menggunakan sangkur.
Korban merupakan pedagang sate di Jalan Pejuang, Medan Satria, Kota Bekasi.
Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar menyampaikan bahwa Prada DR membunuh ayahnya lantaran kesal tak diberi uang.
"Kejadian berawal saat pelaku DR pulang ke rumah orangtuanya tanggal 26 Juni untuk pinjam uang sebagai bekal mencari pekerjaan," kata Irsyad dalam keterangannya, Jumat (30/6/2023).
Menurut Irsyad, permintaan DR itu tak dituruti oleh ayahnya. Oleh karenanya, DR dan WCP terlibat cekcok hingga tak bertegur sapa.
Baca juga: Habisi Ayahnya Sendiri, Pelaku Pembunuhan Pedagang Sate di Bekasi Ternyata Prajurit TNI
Irsyad mengatakan, DR kemudian menghabisi ayahnya pada Kamis (29/6/2023).
"Pukul 06.00 WIB, pelaku masuk dalam kamar korban dan melihat ada sangkur di meja. Pelaku kemudian mengambil sangkur dan menikam korban," ujar Irsyad.
Sementara itu, Kapolsek Medan Satria Kompol Nur Aqsha Ferdianto menerangkan WCP kala itu tengah tidur bersama istrinya, IN, dan anak keduanya, W (14).
"Awalnya, pelapor dan saksi dua, yakni anak perempuan, serta korban sedang beristirahat atau tidur di kamar," kata Aqsha dalam konferensi pers di Mapolsek Medan Satria, Jumat.
Tiba-tiba, pelaku menghampiri korban dan langsung menghujamkan pisau sangkur ke tubuh korban sebanyak lima kali. Akibatnya, WCP tewas di lokasi kejadian.
Berdasarkan hasil otopsi, ditemukan lima tusukan di tubuh korban, yakni di bagian dada, punggung, lengan, belakang kepala, dan leher belakang.
Baca juga: Fakta Kasus Pembunuhan Pedagang Sate di Bekasi, Pelaku adalah Anaknya yang Seorang Prajurit TNI
Aqsha mengungkapkan, korban meninggal dunia karena kehabisan darah.
"Karena (lima tusukan) itu, korban kehabisan darah sehingga menyebabkan meninggal dunia," ujarnya.
Prada DR, sesungguhnya sudah dalam proses pemecatan sebelum ia membunuh sang ayah.
Irsyad mengungkapkan, DR dipecat terkait kasus desersi.