Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuni Salah Kira, Ternyata LRT Ramai di Hari Minggu...

Kompas.com - 03/09/2023, 21:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peminat moda transportasi lintas raya terpadu (LRT) Jabodebek Minggu (3/9/2023) cukup ramai. LRT Jabodebek ini diresmikan pada 28 Agustus 2023.

Seorang penumpang, Dwi (41) mengaku sudah memprediksi LRT bakal ramai peminatnya, terutama pada akhir pekan. 

"Sudah ada bayangan bakal seramai ini, sudah tahu bakalan ramai karena ini akhir pekan (dan banyak peminat)," tutur dia dalam rangkaian gerbong kereta LRT dari Stasiun LRT TMII menuju Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Minggu (3/9/2023).

Baca juga: Serba-serbi Pengalaman Naik LRT, Opsi Transportasi Massal Terbaru

Meski sudah tahu setiap gerbong LRT bakalan ramai, Dwi yang naik dari Stasiun LRT TMII itu tetap mencoba salah satu moda transportasi umum tersebut bersama anaknya.

Sebab, Minggu merupakan satu-satunya hari yang pas bagi jadwal Dwi dan sang anak bersama-sama naik LRT. 

"Memang enggak berekspektasi bakalan sepi gerbongnya, tetapi masih nyaman. Artinya kalau gerbong penuh, tapi kondisinya dingin, lebih enak," ucap Dwi.

Sementara itu, Yuni (39) justru mengira setiap gerbong di rangkaian LRT yang ia tumpangi bakal sepi.

Sebab, ini sudah berjalan beberapa hari sejak LRT diresmikan. Ia mengira, masyarakat sudah memanfaatkan hari-hari tersebut untuk mencoba LRT.

Namun, perkiraannya meleset jauh. Saking ramainya, Yuni sekeluarga tidak mendapat tempat duduk sejak naik di Stasiun LRT Cibubur.

"Enggak mengira bakalan ramai. Dari di Cibubur sudah langsung ramai," ujar dia.

Baca juga: Ini Hal-hal yang Tak Boleh Dilakukan di Dalam LRT Jabodebek

Meski demikian, ada penumpang lain yang berbaik hati dan menawarkan tempat duduk untuk anak Yuni.

"Tadinya pengin duduk, enggak tahunya ramai banget, jadi enggak dapat (tempat duduk) kecuali anak saya. Benar-benar enggak sempat duduk," ujar dia.

Pantauan Kompas.com, rangkaian LRT menuju Stasiun LRT Dukuh Atas sudah ramai setibanya di Stasiun LRT TMII.

Saking ramainya, penumpang tidak bisa berpindah tempat sesaat setelah memasuki gerbong.

Walhasil, beberapa orang terpaksa mepet ke arah pintu kereta untuk mendapatkan tempat berdiri.

Pegangan tangan pun saling berebut, bahkan ada yang terpaksa berpegangan bersama dan pada orang lain, dan berpegangan pada besi dekat pintu kereta.

Ada pula yang terpaksa tidak berpegangan pada apa pun, sehingga mereka harus sedikit melebarkan kaki untuk menjaga keseimbangan tubuh agar tidak terjatuh saat kereta berhenti atau berangkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com