Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari-hari Agus Jadi Petugas Satkamling, Tetap Bersyukur meski Kadang Diremehkan...

Kompas.com - 21/09/2023, 22:52 WIB
Xena Olivia,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah puluhan tahun Agus Sulaiman (62) menjadi petugas satuan keamanan lingkungan (satkamling) di RW 06 Kelurahan Cideng, Gambir, Jakarta Pusat.

Ada berbagai tantangan yang ia hadapi selama menjadi petugas keamanan lingkungan.

“Utamanya sih, harapan sebagai petugas keamanan jangan sampai ada tantangan. Selama saya menjalani sebagai petugas keamanan, tahun 1980-an itu masih banyak pencuri,” kata Agus saat diwawancarai Kompas.com di depan Poskamling RW 06 Cideng, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Cerita Agus Lebih Dari 45 Tahun Jadi Petugas Satkamling, Ikhlas Bekerja Meski Gaji Seadanya

Karena itu, Agus tak begitu terkejut saat mengetahui akhir-akhir ini marak pencurian kaca spion mobil. Sebab, dia pernah mendapati maling yang mencuri pemutar musik (tape) di mobil.

“Kalau dulu tape mobil mahal, (pencurian spion) enggak seberapa,” ungkap dia.

Terjaga hingga pagi bukan masalah

Bagi Agus, kewajiban untuk tetap terjaga semalaman hingga pagi bukan masalah. Meski sulit, dia bisa melakukannya.

“Justru saya kalau tugas enggak pernah tidur. Kalau dibilang susah, ya memang susah. Tapi, kalau sudah terbiasa, ya fine-fine saja buat saya pribadi,” tutur Agus.

Agus juga bercerita bahwa dia tak pernah minum kopi untuk menahan rasa kantuk selama bertugas.

“Buat saya, yang wajib teh manis panas. Harus manis, enggak pernah ngopi,” ujar dia sambil mengacungkan gelas berisi teh miliknya.

Baca juga: Kompaknya Warga RT 02 Lenteng Agung Meronda demi Cegah Tawuran...

Terkadang diremehkan warga

Agus juga berujar, satkamling bisa menjadi sarana bagi warga berkumpul dan bersilaturahmi, selain untuk menjaga lingkungan setempat.

Namun, menurut dia, terkadang petugas satkamling atau penjaga keamanan cenderung diremehkan oleh warga.

“Kepenginnya begitu, warga enggak cuek-cuek bebek tentang masalah lingkungan. Jadi bisa ketemu, ngobrol bareng, sharing,” terang Agus.

“Tapi kami sadar diri juga, 'Orang keamanan (seolah) pantas diinjak', yang diinikan (dipikirkan) oleh warga seperti itu. Keamanan itu ya apa, sih? Paling hanya selagi butuh aja panggil, ‘Pak Keamanan! Pak Hansip!’. Setelah itu, ya sudah,” lanjut dia.

Baca juga: Cerita Ketua RT di Lenteng Agung, Susah-susah Gampang Ajak Warga Ikut Meronda

Tetap bersyukur dan bahagia

Kendati demikian, sejak 1978 menceburkan diri sebagai petugas keamanan, semangat Agus tak pernah padam.

Ketika ditanya apakah ia bahagia, pria tiga anak itu tersenyum.

“Bagaimana enggak bahagia? Saya sudah punya cucu empat, hampir lima. Alhamdulillah, harus bersyukur. Harus selalu bersyukur,” ujar dia.

“Saya mendapatkan rezeki harus bersyukur, karena Allah mungkin memberikannya hanya segitu. Tapi mungkin, di lain waktu rezeki saya bertambah. Enggak pernah saya harus ada rasa penyesalan atau gimana, karena rezeki saya di situ,” tutur Agus.

Dia juga mengaku akan terus melanjutkan pekerjaannya selama mungkin.

“Selama tenaga saya masih ready, masih kuat, selalu siap. Tanpa diberhentikan Pak RW, saya selalu siap membantu wilayah RW 06 Kelurahan Cideng,” kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com