Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Prajurit TNI Penabrak Pasutri Lansia hingga Tewas di Bekasi Jalani Sidang Perdana

Kompas.com - 30/10/2023, 07:36 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perdana kasus oknum prajurit TNI AD Prada Metro Winardo menabrak pasangan suami istri lansia Sonder Simbolon (72) dan Tiurmaida (65) digelar hari ini, Senin (30/10/2023).

Putra korban, Rendra Falentino, berujar, sidang perdana digelar di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta.

"Setelah menunggu hampir enam bulan lamanya, akhirnya sidang perdana kasus tabrak lari terhadap almarhum bapak ibu saya akan digelar," ujar Rendra melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023) malam.

Baca juga: Kronologi Prajurit TNI Tabrak Pasangan Lansia hingga Tewas di Bekasi, Kabur karena Takut

Rendra mengatakan, sidang itu akan digelar pada Senin pagi pukul 09.05 WIB.

"(Digelar) di Ruang Sidang Garuda," kata dia.

Adapun insiden kecelakaan yang dialami oleh Sonder dan Tiurmaida terjadi pada 4 Mei 2023.

Pasutri lansia itu ditabrak mobil Nissan X-Trail L 1877 LY yang dikemudikan Prada Metro Winardo dengan kecepatan tinggi di Jalan Raya Kampung Sawah, Pondok Melati, Kota Bekasi.

Kedua korban saat itu hendak pergi untuk menengok cucu yang baru lahir menggunakan sepeda motor.

Saat korban dalam perjalanan, mobil yang dikemudikan pelaku melaju cepat dari arah berlawanan.

Baca juga: Anggota TNI AD yang Tabrak Pasutri Lansia hingga Tewas di Bekasi Ditahan di Denpom Jaya

Prada Metro Winardo bahkan mengambil jalur yang dilalui korban. Akibatnya, tabrakan tak terhindarkan.

Pasutri lansia itu tewas di tempat. Tiurmaida bahkan terlempar hingga 20 meter dari lokasi tabrakan.

Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) Jaya Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar saat itu menyebut bahwa pelaku mengantuk.

Pelaku diketahui baru selesai mengantar anak atasannya berangkat sekolah.

Setelah menabrak korban, Prada Metro Winardo kabur dan meninggalkan korban tergeletak di lokasi kejadian.

"Jadi memang karena ngantuknya itu, biasa orang ngantuk, sehingga kontrol kemudinya lepas, sehingga dia (pelaku) mengambil jalur yang berlawanan dan menabrak korban," kata Irsyad di Detasemen Polisi Militer (Denpom) 2 Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (10/5/2023).

"Karena ketakutannya, kekalutannya, dan yang bersangkutan juga masih muda, baru berdinas, mungkin baru hitungan tahun, sehingga melarikan diri," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com