BEKASI, KOMPAS.com - Tetangga tak pernah mendengar ribut-ribut di rumah kontrakan JS (25), wanita yang ditemukan tewas terlakban karena diduga dibunuh sang kekasih, AMW (34).
Lia (28), anak pemilik kontrakan mengatakan, tetangga justru sering meledek pasangan yang mengaku suami istri itu karena jarang keluar kontrakan.
"Orang kayak pengantin baru, berdua terus. Enggak ada cekcok atau berantem," ujar Lia saat dijumpai di dekat tempat kejadian perkara, Kampung Citarik, Kabupaten Bekasi, Sabtu (9/12/2023).
"Korban (JS) juga kalau ditanyain (diledek), ya senyum-senyum aja," lanjut dia.
Baca juga: Polisi Tangkap Terduga Pembunuh Wanita Terlakban di Cikarang Timur
JS dan AMW sendiri baru keluar kontrakan ketika hendak membeli makanan. Ketika melihat mereka secara langsung, tak ada kejanggalan atau tanda kekerasan di antara mereka.
"Kadang beli makan, beli kopi, beli teh, jadi kami melihatnya enggak curiga kalau KDRT atau penganiayaan segala macam," tuturnya.
Karena itu, Lia tidak menduga kalau JS ditemukan tewas terlakban dan AMW menjadi terduga kuat pelaku pembunuhan itu.
"Jadi enggak kelihatan (korban) disiksa atau apa, kayak pengantin baru saja berdua," tutur dia.
Terbaru, penyidik Polda Metro Jaya telah menangkap pria yang tinggal bersama JS, yakni berinisial AMW (34) pada Sabtu (9/12/2023) di Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Iya sudah (ditangkap) di Tasik," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu.
Samian menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait hubungan pelaku dan korban yang tinggal bersama di kontrakan Kampung Citarik.
"Bukan suami, kedekatan masih didalami," tuturnya.
Sementara itu, Kepala RS Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto mengatakan, korban diduga meninggal dunia karena diracun.
Baca juga: Jasad Wanita Terlakban di Cikarang Timur Baru Ngontrak Seminggu Bersama Seorang Pria
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan yang diperoleh dari penyidik Polres Bekasi.
"Menurut penyidik, kalau pacarnya (JS) itu diracun," kata Hariyanto saat dihubungi, Sabtu.
Meski begitu, Hariyanto belum dapat memastikan jenis racun yang diduga menjadi penyebab kematian JS.
Saat ini, dokter forensik RS Polri Kramatjati sudah mengirimkan sampel toksikologi JS ke Puslabfor Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.