Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Menurun, Pedagang di Pasar Ular Jakut Kini Ikut Jualan "Online"

Kompas.com - 30/01/2024, 19:37 WIB
Vincentius Mario,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Ular, Koja, Jakarta Utara, kini memilih mempromosikan barang dagangan lewat marketplace.

"Di sini semakin sepi, soalnya banyak yang jualan online. Kami jadi sepi. Ini aja sehari cuma laku tiga (botol) parfum," ujar pedagang bernama Rubina (45) saat ditemui di lapak parfum miliknya, Selasa (30/1/2024).

"Makanya saya jualan online sekarang. Ada di Shopee, Tokopedia, pokoknya harus melek sekarang. Kalau enggak, enggak bakal untung," lanjut dia.

Baca juga: Geliat Pasar Ular Jakarta Utara, Surga Barang Vintage yang Kini Mulai Terlupakan

Hal yang sama juga dilakukan Akbar (57), pedagang ikat pinggang dan dompet yang sudah 12 tahun berjualan di Pasar Ular.

"Saya udah setahun belakangan ini jualan online. Kadang di Facebook, nyangkut aja. Minta COD, ya sudah tinggal ke sini," jelas Akbar.

Menurut Akbar, para pembeli datang dari jauh karena percaya bahwa kualitas barang-barang yang dijual di Pasar Ular bagus, tetapi harganya terjangkau.

"Ada yang dari Bekasi, Jakarta Selatan, mereka datang mau lihat vintage katanya. Ya sudah saya tawarin sekalian," tutur Akbar.

Baca juga: Pemkot Tangerang Dorong Program Tangerang Urban Farming untuk Bahan PMT Stunting

Akbar menyebut, perubahan penjualan mulai dia rasakan sejak 2018. Saat itu, penjualan secara online mulai banyak sehingga Pasar Ular mulai terlupakan.

"Tahun 2018 lah, berangsur kurang, sepi, terus apalagi dihantam pandemi lagi. Itu sempat tutup dan enggak jualan berapa bulan. Sekarang sudah buka lagi," jelas Akbar.

Akbar dan Rubina berharap pemerintah memberikan bantuan untuk mengembangkan usahanya, misalnya subsidi usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan mempromosikan Pasar Ular supaya kembali ramai seperti dulu.

"Ada promosi harusnya dari pemerintah. Saya juga lagi urus menjadi UMKM, supaya seenggaknya bisa bertahan hidup di sini," tutur Rubina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com