Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Bahas Ulang Hasil Rembuk Rakyat Pilgub DKI, Anggap Sudah Tak Relevan

Kompas.com - 27/02/2024, 14:49 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bakal membahas ulang usulan bakal kandidat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta hasil kegiatan Rembuk Rakyat Jakarta.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta Elva Fahri Qolbina menjelaskan, hasil voting warga Jakarta untuk melihat sosok pemimpin yang diinginkan itu dianggap sudah tidak relevan.

Sebab, Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh hasil voting terbanyak, kini sudah menjadi calon wakil presiden dan sementara ini memperoleh suara tertinggi.

“Untuk hasil rembuk rakyat sendiri sudah tidak relevan lagi karena Mas Gibran Insya Allah akan mengemban amanat yang lebih tinggi lagi sebagai Wakil Presiden,” ujar Elva saat dihubungi, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Ridwan Kamil Ngaku Dapat Mandat Maju Pilkada DKI, DPD Golkar: Dia Kuning Muda atau Kuning Kereng?

Namun, PSI tetap akan mempertimbangkan para bakal kandidat lain dari hasil Rembuk Rakyat Jakarta dan membahasnya bersama pengurus partai di tingkat pusat.

Elva menerangkan bahwa pembahasan apapun terkait Pilgub DKI Jakarta baru akan dilanjutkan setelah KPU menetapkan hasil resmi Pemilu 2024.

“Namun dari kandidat-kandidat yang sudah ada kami akan berdiskusi kembali dengan DPP setelah pengumuman Pemilu. Hasil pileg dan pilpres diumumkan oleh KPU Maret mendatang,” kata Elva.

Sebelumnya, DPW PSI merilis hasil voting platform "Rembuk Rakyat Jakarta" soal Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2024.

Voting yang dilakukan PSI berlangsung sejak 17 Mei 2023 sampai 22 Juni 2023 dengan melibatkan puluhan ribu partisipan.

Baca juga: PSI Belum Bahas Arah Dukungan pada Pilkada DKI, Masih Kawal Suara pada Pileg 2024

"Total jumlah partisipan sebanyak 11.160 voters. Ini merupakan gambaran aspirasi dan preferensi warga DKI Jakarta terkait calon pemimpinnya di 2024," ujar Elva kepada wartawan, Jumat (23/6/2023).

PSI DKI menjaring total sembilan nama yang diusulkan sebagai cagub DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.

Dalam voting itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mendapatkan voting terbanyak, yakni 26,13 persen.

Di peringkat kedua ada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan perolehan 16,77 persen. Ketiga ada sosok Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie dengan perolehan voting sebesar 15,78 persen.

Baca juga: Belum Bahas Pilkada DKI, PKS: Kami Masih Mengawal Suara Pilpres dan Pileg

Elva mengatakan, ketiga sosok di atas nantinya akan diserahkan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI sebagai pertimbangan dalam memberikan dukungan di Pilkada DKI Jakarta.

"Ini menjadi pertimbangan bagi DPP untuk memutuskan nanti siapa sekiranya yang akan PSI jagokan, didukung begitu di Pilkada DKI Jakarta 2024," kata Elva.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperoleh voting sebesar 15,20 persen, disusul Menteri Sosial Tri Rismaharini 13,07 persen.

Kemudian, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (KSAD) Dudung Abdurachman 8,85 persen, Wali Kota Bogor Bima Arya 1,88 persen, Kabaharkam Polri Komjen Pol M Fadil Imran 1,35 persen, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar 0,97 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com