Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kepulauan Seribu Ngeluh soal Harga Sembako: Naik Gila-gilaan

Kompas.com - 30/03/2024, 14:31 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang bermukim di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengeluhkan kenaikan harga sembako yang terus terjadi selama beberapa bulan terakhir.

Mereka merasa amat terbebani karena mayoritas penduduk tak memiliki pendapatan pasti.

Muhammad Buan (62) misalnya. Pria yang telah memasuki usia senjanya itu mengaku, menemui kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok keluarganya.

Hal itu disebabkan karena Buan tak lagi bisa melaut setiap hari.

“Harga sembako naik gila-gilaan. Sementara, pendapatan saya sehari-harinya tak menentu,” ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/3/2024).

Baca juga: Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan Food Estate di Kepulauan Seribu

Buan mengungkap, profesinya sebagai nelayan saat ini berada di ambang kematian.

Pasalnya, ia hanya bisa melaut sebanyak dua kali dalam satu pekan dan tak lagi bisa sepanjang hari seperti dulu.

“Sekarang cuacanya tak menentu. Sudah begitu, banyak sampah juga. Kami akhirnya kesulitan mencari ikan. Paling dua kali dalam seminggu, itu juga setengah hari,” tutur dia.

Akibatnya, Buan tak memiliki penghasilan menentu dan menemui kesulitan saat memenuhi kebutuhan keluarganya.

“Jadi pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan kalau sekarang,” ucap dia.

Baca juga: Bahagianya Warga Pulau Untung Jawa Dapat Sembako Gratis dari Baznas di Tengah Tingginya Harga Pangan

Sementara itu, Suharti (52) mengatakan, harga beras di Pulau Untung Jawa sudah merangkak sejak tiga bulan terakhir.

Sebelumnya, harga beras di Pulau Untung Jawa hanya berkisar Rp 13.000 per liter.

Kini, harga beras berada di angka Rp 17.000 ribu per liter.

“Sangat mumet memikirkan harga beras, Naik terus di sini. Padahal itu kelas standar berasnya,” ucap dia.

Senada dengan Suharti, Dina (33) menyebut, tak harga beras yang melonjak. Beberapa bahan pokok juga ikut naik, antara lain telur, ayam, beras, dan cabai.

“Telor ayam dulu cuma Rp 30.000-an, sekarang sudah Rp 38.000 per kilogram. Cabai pun sama, kenaikannya bisa mencapai Rp 10.000 per kilogram.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Stok Bahan Pokok Cukup, Imbau Warga Beli Secukupnya

Warga pun bersyukur bisa mendapat bantuan sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di tengah harga-harga kebutuhan pokok yang makin mencekik.

Baznas membagikan paket sembako gratis kepada ratusan warga di Pulau Untung Jawa, pada Sabtu (30/3/2024).

Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI Imdadun Rahmat menyebut, total ada 750 paket sembako yang diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com