Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Mudik Aman, Yunus Rela Rogoh Kocek Ratusan Ribu Rupiah untuk Servis Motor

Kompas.com - 08/04/2024, 17:57 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang warga Jakarta Selatan bernama Mohammad Yunus (31) mengaku harus merogoh kocek sebesar Rp 700.000 untuk servis motor agar perjalanan mudik Lebarannya aman.

"Kebetulan motor saya lagi banyak yang rusak, jadi bisa sampai Rp 700.000," kata Yunus ketika diwawancarai Kompas.com, Senin (8/4/2024).

Namun, jika kondisi motornya sedang tidak banyak yang rusak, Yunus hanya mengeluarkan dana kurang lebih sekitar Rp 300.000 untuk servis motor.

Menurut dia, biaya mudiknya ke Cirebon menggunakan motor akan jauh lebih mahal dibanding naik kereta api atau bus.

"Karena kan kita harus servis semua, kalau pas kebetulan banyak yang diservis otomatis biaya lebih banyak diservis," ujarnya.

Baca juga: Cerita Yunus Istirahat sampai 15 Kali Saat Mudik ke Cirebon: Asal Selamat sampai Tujuan

Mohammad Yunus (31) perantau asal Cirebon yang pilih mudik Lebaran dengan sepeda motor.KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYU Mohammad Yunus (31) perantau asal Cirebon yang pilih mudik Lebaran dengan sepeda motor.

Selain biaya servis, pengeluaran mudik Yunus naik motor membengkak karena biaya makan di jalan.

Dia mengungkapkan, bisa berkali-kali beristirahat dari Jakarta sampai Cirebon. Sehingga, ada biaya yang dikeluarkan untuk makan atau sekadar jajan.

"Biasa saya selalu paling lambat sampai Cirebon, istirahat bisa sampai 10-15, yang penting selamat sampai tujuan," katanya.

Sementara untuk biaya bensin, Yunus mengaku sepeda motornya sangat irit.

Baca juga: 5 Tempat Makan di Jalur Pantura Cirebon, Ada Nasi Jamblang

Untuk perjalanan dari Jakarta menuju Cirebon biaya bensin yang harus dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp 100.000.

Meski harus melalui perjalanan panjang dan menguras biaya, Yunus tetap merasa begitu semangat untuk melakukan perjalanan mudik dengan sepeda motor.

Sebagai perantau, Yunus memanfaatkan momen mudik Lebaran untuk bertemu dengan orang tua dan sang buah hati.

"Harus exited soalnya kita bertemu orang tua dan apalagi sekrang udah punya anak, jarang ketemu," ujar Yunus.

Baca juga: Pemudik Jalur Pantura Cirebon Ramai Lancar, Didominasi Roda Dua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com