Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Kompas.com - 21/05/2024, 15:44 WIB
Ruby Rachmadina,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Polisi memeriksa lima terduga pelaku pembunuhan Andriana Yubelia Noven Cahya atau Noven (18), siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang tewas ditusuk di gang Jalan Riau, Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, 8 September 2019.

Lima orang ini diperiksa lantaran memiliki ciri-ciri yang mirip dengan pelaku yang sempat terekam kamera closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kejadian.

“Kami periksa ada lima kandidat yang sedang kami kerucutkan,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Meski sudah mengantongi beberapa nama terduga pelaku, Luthfi belum bisa memastikan apakah satu dari lima orang yang diperiksa merupakan pembunuh Noven atau bukan. Hal ini mengingat minimnya bukti yang dikantongi penyidik.

Guna mempercepat penetapan tersangka, pihak kepolisian juga tengah menggali informasi mengenai keberadaan masing-masing terduga pelaku ketika peristiwa penusukan terjadi

“Kami akan cari tahu posisi para terduga pelaku ini berada di mana pada tanggal tersebut ,” kata Luthfi.

Baca juga: Kronologi Penusukan Noven, Siswi SMK di Bogor

Dikatakan Luthfi, sejumlah ahli akan dilibatkan untuk membantu polisi mengungkap pelaku pembunuhan Noven. Menurutnya, keterangan ahli diperlukan untuk menambah keyakinan pihak kepolisian.

Misalnya, dalam rekaman CCTV, terduga pelaku diketahui memiliki ciri khas pada cara berjalan dan memegang dagu. Keterangan dari ahli gestur tubuh diharapkan dapat membantu kepolisian untuk mencari pelaku pembunuhan.

“Kami akan melakukan pembuktian secara saintifik, berkoordinasi dengan beberapa ahli atau pakar, pertama ahli psikologi forensik, dikuatkan ahli kriminolog, terakhir ada ahli gestur tubuh,” ujarnya.

Luthfi mengakui, pihaknya menemui banyak kendala untuk mengungkap siapa dalang pembunuhan Noven. Seperti, sulitnya mengidentifikasi wajah dan identitas pelaku.

“Kami masih belum busa memberikan data yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram. Kedua, terduga pelaku dalam kejadian masih di bawah umur, belum melakukan rekam e-KTP, sehingga menambah hambatan penyelidikan yang kita lakukan,” kata Luthfi.

Kendati sudah lima tahun berlalu, Luthfi mengaku bakal menyelesaikan penyelidikan kasus ini sampai tuntas, hingga pelaku ditangkap.

"Tidak ada kejahatan yang sempurna dan kami buktikan bahwa kami bisa mengungkap peristiwa ini,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Noven, siswi SMK di Bogor, Jawa Barat, menjadi korban penusukan pada Selasa (8/1/2019).

Saat itu, sekitar pukul 15.15 WIB, Noven baru saja selesai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolahnya. Dia kemudian pulang ke indekos yang berada di belakang sekolah.

Ketika tiba di sebuah gang kecil yang merupakan akses jalan tembusan ke tempat kosnya, Noven tiba-tiba ditusuk oleh seorang pria.

Pelaku pun melarikan diri, sementara Noven diketahui tewas. Kejadian itu terekam oleh kamera CCTV yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.

Baca juga: Pembunuhan Noven, Kasus yang Belum Tuntas pada 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Bentrok Dua Ormas di Pasar Minggu Mereda Usai Polisi Janji Tangkap Terduga Pelaku Pembacokan

Megapolitan
Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Tak Mau Sukses Sendiri, Perantau Asal Gunung Kidul Gotong Royong Bangun Fasilitas di Kampung

Megapolitan
Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Kisah Dian, Seniman Lukis Piring yang Jadi Petugas Kebersihan demi Kumpulkan Modal Sewa Lapak

Megapolitan
Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Sempat Sidak Alun-alun Bogor, Pj Wali Kota Soroti Toilet hingga PKL di Trotoar

Megapolitan
Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Kisah Dian Bertahan Jadi Pelukis Piring, Karya Ditawar Murah hingga Lapak Diganggu Preman

Megapolitan
Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Dua Ormas Bentrok hingga Lempar Batu-Helm, Lalin Jalan TB Simatupang Sempat Tersendat

Megapolitan
Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Kisah Perantau Bangun Masjid di Kampung Halaman dari Hasil Kerja di Tanah Perantauan

Megapolitan
Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com