Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ibu Cabuli Anak Kandungnya di Tangsel Picu Perselisihan Keluarga Pelaku dan Suami

Kompas.com - 05/06/2024, 16:57 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang ibu berinisial R (22) terhadap anak kandungnya sendiri berinisial Ra (4) memicu konflik antara keluarga pelaku dan keluarga I (24), suami pelaku.

Hubungan kedua keluarga itu panas setelah video pencabulan yang dilakukan R terhadap Ra viral di media sosial.

Perselisihan bermula ketika dua kakak pelaku mendatangi kediaman R dan I di daerah Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Minggu (2/6/2024) sekitar pukul 09.00 WIB.

"Minggu pagi datang marah-marah berdua, mereka kakaknya pelaku, ada perempuan dan laki-laki," kata kakak I, MI (42), saat ditemui di kediamannya, Senin (3/6/2024).

Saat itu, R, I, dan Ra tidak berada di rumah. Mendapati rumah tersebut kosong, kedua kakak pelaku langsung masuk ke rumah N, kakak I, yang berada persis di samping rumah R dan I.

Kepada N, kedua kakak pelaku menunjukkan sikap tidak sopan.

"Bukan gedor-gedor atau permisi lagi, tapi langsung masuk ke rumah, kasar. Tapi saat itu pelaku masih mengumpet dan susah dihubungi, pokoknya pas viral pelaku sudah menghilang 2-3 hari," tutur MI.

Baca juga: Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Terlihat Ceria tapi Perlu Pemeriksaan Psikolog

Kedua kakak R bahkan disebut mengancam N secara verbal lantaran tak terima hanya adiknya yang dijadikan tersangka dan target amukan publik dalam kasus ini.

"(Dua orang) itu ngomong 'Ini bukan gara-gara adik gue doang, adek lo juga. Palingan juga adik lo yang videoin (pencabulan itu), gue enggak terima. Mana sini gue bantai semuanya, liatin aja lo'," kata MI saat menirukan kalimat yang dilontarkan kedua kakak R.

N yang sedang sendirian di rumah pun mengaku ketakutan karena keduanya datang tiba-tiba dan langsung mengintervensi.

"Ya adik saya bilang 'Ya kan urusannya sama adik gue, sama adik gue aja sana. Gue enggak tahu apa-apa', dia pura-pura gitu saking takutnya," terang MI.

Pelaku terkejut

Setelah insiden itu, N menghubungi MI. MI pun kesal dan langsung menghubungi I yang menghilang bersama pelaku.

Sebab, sebelumnya pihak keluarga I dan R bersepakat untuk menunggu pelaku menyerahkan diri ke polisi.

Baca juga: Balita Korban Pencabulan Ibu Kandung di Tangsel Dibawa ke Rumah Aman UPTD PPA

Namun, karena menerima ancaman, MI sempat berniat untuk melaporkan kedua kakak R ke polisi.

"Saya langsung hubungi I untuk menyuruhnya pulang yang saat itu posisinya masih di rumah orang. Saya bilang 'segera pulang, urusan ini sudah enggak beres. Kita lapor saja, sudah ada ancaman soalnya'," ujar MI.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com