Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enggan Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam: Jauh dan Tak Ada Lahan Pertanian

Kompas.com - 07/06/2024, 10:46 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Fitria Chusna Farisa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga eks Kampung Susun Bayam (KSB) menolak pindah ke Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Selain karena jauh, warga beralasan, di wilayah tersebut tak ada lahan pertanian untuk warga mencari nafkah.

"Aduh enggak mau (pindah ke Rusun Nagrak). Pertama, jauh. Kedua, enggak ada lahan pertaniannya, sekolah jauh, kan rata-rata mereka (anak-anak) di sini sekolahnya," ucap salah seorang eks warga KSB saat ditemui di hunian sementara (huntara) di Jalan Tongkol, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (6/6/2024).

Sementara, Ketua Kelompok Tani KSB, Furqon (42), mengaku sudah berkali-kali survei ke Rusun Nagrak. Berdasar hasil survei, menurutnya, Rusun Nagrak tidak cocok dibangun lahan pertanian bayam.

Adapun pertanian bayam menjadi mata pencaharian warga KSB sebelum berpindah ke huntara di Ancol.

Baca juga: Jakpro Bakal Beri Pelatihan Kerja, Warga Eks Kampung Bayam: Jangan Janji Terus Meleset Lagi

Ketimbang wilayah Rusun Nagrak, menurut Furqon, lahan huntara yang saat ini ditempati warga eks KSB di Ancol justru lebih cocok untuk dibangun lahan pertanian. Furqon mengaku sudah pernah mencoba bercocok tanam di kawasan huntara.

"Di Nagrak itu kami beberapa kali survei juga jelas tentu tidak cocok," ucap Furqon.

Eks warga KSB lain bernama Babay (34) mengaku, dirinya sempat ditawari pindah ke Rusun Nagrak sebelum pindah ke huntara.

Bahkan, eks warga KSB juga diberi penawaran khusus untuk menempati lantai dasar, agar bisa membuka usaha.

"Cuma, ya, kita mempertahankannya karena Kampung Susun Bayam itu menjadi tempat tinggal kita, enggak berharap yang lain," ucap Babay.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih mendorong eks warga Kampung Susun Bayam untuk pindah ke Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara.

Hal itu diucapkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris saat ditanya awak media soal upaya mediasi dengan warga.

"Yang pasti gini, kalau memang warga membutuhkan adanya hunian, kami dari dinas perumahan menyiapkan hunian di Nagrak," ujar Afan saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2024).

Afan memastikan, Rusun Nagrak merupakan hunian nyaman dari segi lingkungan maupun kenyamanan kelayakan gedungnya.

"Yang pasti huniannya nyaman, lingkungan aman, airnya oke, listrik oke, dan tarifnya pun terjangkau," imbuh dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Uniknya Seni Lukis Piring di Bekasi, Bermodalkan Piring Melamin dan Pensil Anak SD

Megapolitan
Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Sapi Kurban Mengamuk Saat Hendak Disembelih di Tangsel, Rusak Tiga Motor Warga

Megapolitan
Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Suasana Mencekam di Pasar Minggu Sore Ini, Dua Ormas Bentrok Lempar Batu dan Helm

Megapolitan
PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil 'Survei Langitan'

PKB Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024 karena Hasil "Survei Langitan"

Megapolitan
Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Marak Penjarahan Aset di Rusunawa Marunda, Pengelola Ungkap Tak Ada CCTV di Sana

Megapolitan
Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Gang Venus Tambora Terlalu Padat Penduduk, Pemerintah Diminta Relokasi Warga ke Rusun

Megapolitan
Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Demi Berkurban Sapi, Sugito Pedagang Siomay Menabung Dua Bulan Sebelum Idul Adha

Megapolitan
Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Truk Sampah di Kota Bogor Disebut Tak Dapat Peremajaan Bertahun-tahun, padahal Berusia Tua

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Pengelola Rusunawa Marunda Bakal Pasang Alat Kontrol Patroli untuk Cegah Penjarahan Berulang

Megapolitan
Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Menunggu Berjam-jam di Masjid Istiqlal, Warga Kecewa Tak Ada Pembagian Daging Kurban

Megapolitan
Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Sugito Tak Masalah Dapat Daging Kurban Sedikit: Yang Penting Orang di Lingkungan Kita Bisa Makan

Megapolitan
Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Warga Jakbar Datang ke Masjid Istiqlal Berharap Kebagian Daging Kurban: Di Rumah Cuma Dapat 2 Ons

Megapolitan
PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

PKB Terbitkan SK Usung Supian Suri pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Pisau JF untuk Tusuk Tetangganya yang Ganggu Anjing Semula untuk Ambil Rumput

Megapolitan
Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Diduga Sakit, Pria Lansia Ditemukan Meninggal di Kamar Kos Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com