Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Keterlibatan Harun dalam Kasus Vanny

Kompas.com - 19/09/2013, 21:50 WIB
Ratih Winanti Rahayu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih mendalami keterlibatan Harun dalam kasus penangkapan Vanny Rossyane, Senin (16/9/2013). Vanny menuding Harun sebagai dalang terkait penangkapannya pada  Senin (16/9/2013) malam itu.

"Kita akan tetap mendalami siapapun nama yang disebutkan itu. Kalau ada kaitannya, akan dijadikan bagian dari pemeriksaan," kata Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Arman Depari, di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Jakarta Timur, Kamis (19/9/2013).

Arman menambahkan, pihaknya belum memutuskan untuk menangkap Harun. Hal tersebut lantaran belum ditemukan bukti keterkaitan Harun pada kasus tersebut. "Kami belum sampai di situ. Nanti dijelaskan saja, jika memang ada keterkaitan pasti kita tangkap," ujarnya.

Dijelaskan Arman, saat ini pihaknya masih memeriksa Vanny terkait kepemilikan sabu seberat 0.87 gram yang ditemukan di sebuah kamar hotel di kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Senin lalu.

"Sementara ini masih dalam proses pemeriksaan didampingi tiga kuasa hukumnya. Kita akan selalu melakukan pemeriksaan dan harus didampingi kuasa hukumnya supaya apa yang ditanyakan dan apa yang dijawab tersangka itu betul-betul dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya," terang Arman.

Seperti diberitakan sebelumnya, Vanny Rossyane, mantan kekasih terpidana mati Freddy Budiman, mendesak kepolisian untuk segera menangkap Harun, teman pria yang meminta Vanny datang ke hotel saat terjadi penangkapan pada Senin malam lalu.

Windu Wijaya, kuasa hukum Vanny, mengatakan, kliennya merasa ada kejanggalan dalam penangkapan tersebut. Hal tersebut karena sebelum petugas kepolisian masuk ke kamar hotel, Harun yang mengundang Vanny untuk datang ke hotel tersebut, keluar dari kamar hotel menginggalkan Vanny seorang diri.

Dikatakan Windu, kliennya meminta kepolisian untuk mencari jejak Harun dengan memeriksa CCTV dan bukti pemesanan hotel yang diyakini Vanny dipesan atas nama Harun. "Polisi kan bisa lihat, kamar itu dipesan oleh siapa, CCTV hotel juga bisa dilihat atau cek kontak di BB Vanny. Di situ pasti ada komunikasi dengan Harun," ujarnya.

Vanny merasa ada oknum yang sengaja menjebaknya. Pengakuan tersebut berulang kali dilontarkannya saat dibawa oleh tim penyidik ke sebuah ruangan yang berada di lantai dua Gedung Direrktorat Narkoba, Cawang, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com