Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lauser Mengaku Berulang Kali Diminta Pindah oleh PAM Jaya

Kompas.com - 04/05/2016, 18:58 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Permukiman warga RT 08 RW 08 Kelurahan Gunung, di Jalan Lauser, Kebayoran Baru, yang rencananya akan ditertibkan Pemprov DKI Jakarta, diketahui berada di atas lahan milik PD PAM Jaya.

Warga pun mengakui bahwa mereka telah diusir berulang kali oleh PD PAM Jaya.

"Sudah sering kami diintimidasi diminta untuk pindah, beberapa kali mereka mau sewakan. Padahal, tahu ada warga yang tinggal di sini," kata Sekretaris RT Abdul Haris, Rabu (4/5/2016).

(Baca: Warga Lauser Akan Adukan Rencana Penggusuran ke DPRD DKI)

Upaya pengosongan lahan oleh PAM Jaya belum berhasil dilakukan hingga pada Maret 2016 PAM Jaya menyerahkan lahan ini ke Pemprov DKI Jakarta.

KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah warga permukiman di Jalan Lauser, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, melakukan aksi unjuk rasa, Senin (9/5/2016). Warga menolak rencana Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk menertibkan permukiman yang dinilai berdiri di lahan ruang terbuka hijau tersebut.
Camat Kebayoran Baru Fidiyah Rokhim mengatakan, penertiban akan dilakukan dalam waktu dekat, sebelum lahan itu secara resmi dialihkan ke Pemprov DKI.

"Sudah pasti, Senin depan turun SP 2," kata Fidiyah.

Ia juga menuturkan, warga sempat mengadu kepada dirinya bahwa mereka telah diminta pindah sebanyak tujuh kali oleh PAM Jaya.

Namun, karena warga tak memiliki sertifikat atau akta apa pun, maka pihaknya tidak bisa membantu warga.

"Kalau suratnya ada, sini, tetapi kalau tidak ada ya jelas harus ditertibkan. Itu kan bukan tanah mereka," ujar dia. 

(Baca: Komnas HAM Minta Penghentian Sementara Rencana Penggusuran Kawasan Lauser)

Pemkot Administrasi Jakarta Selatan pun siap untuk mengeksekusi pengosongan lahan.

Penertiban akan dilakukan setelah SP 3 dan surat perintah bongkar diterbitkan.

Kompas TV Ahok: Yang Senang Bilang Penertiban, Yang Nggak Senang Bilang Penggusuran!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com