JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok relawan "Teman Ahok" memastikan tidak akan menyerahkan data 1 Juta data KTP-nya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta selama dibukanya kesempatan penyerahan data KTP sebagai syarat dukungan untuk bakal calon independen pada 3-7 Agustus 2016.
Juru bicara Teman Ahok Amalia Ayuningtyas membenarkan ucapan Ketua KPU DKI Soemarno. Ia mengatakan tak diserahkannya data KTP mengacu pada keputusan yang telah diambil bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Beberapa waktu lalu, Basuki sudah memutuskan akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 melalui jalur partai politik.
"Jadi kami menyesuaikan sama pilihan jalur Pak Ahok (sapaan Basuki)," kata Amalia saat dihubungi, Rabu (3/8/2016).
Sebelumnya, Ketua KPU DKI Soemarno mengaku menerima konfirmasi dari delapan orang yang menyatakan berniat akan maju pada Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen. Namun, ia menyebut tidak ada nama Ahok dalam daftar delapan nama orang itu.
Sebab, kata Soemarno, Ahok sudah menyatakan akan maju ke Pilkada DKI 2017 lewat jalur partai politik.
"Kalau calon petahana timnya sudah datang setelah Pak Ahok memutuskan pindah jalur parpol," kata Soemarno.
Juni lalu, "Teman Ahok" menyatakan jumlah data KTP yang mereka kumpulkan sudah mencapai 1 Juta data KTP. Adapun syarat minimal jumlah data KTP yang harus dipenuhi calon independen yang ingin mendaftar ke KPU adalah 532.213 data KTP.
Namun, pada Juli, Ahok memutuskan akan maju ke Pilkada 2017 melalui jalur parpol.
Ada tiga parpol yang sejauh ini sudah menyatakan kesediaannya untuk mengusung Ahok. Ketiganya adalah Partai Hanura, Golkar, dan Nasdem. Jumlah kursi di DPRD DKI yang dimiliki ketiga parpol ini jika digabungkan adalah 24 kursi.
Jumlah ini sudah memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Adapun minimal kursi yang harus dimiliki parpol atau gabungan parpol yang ingin mengusung pasangan calon adalah 22 kursi. (Baca: "Kalau Ada yang Mau Data KTP-nya Dikembalikan, Kami Persilakan di Markas Teman Ahok")
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.