JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, pekerja harian lepas (PHL) dari Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta alias pasukan oranye dilatih berenang oleh Marinir TNI AL.
"Mereka dilatih marinir, akhir tahun 2014 lalu. Tiga hari pelatihannya," kata Isnawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).
Ia menyebut, pelatihan ini penting agar pasukan oranye tidak tenggelam saat sedang bekerja. Sebab, tugas mereka adalah membersihkan sampah di saluran air, termasuk pintu air, sungai, kali, waduk, dan situ.
Selain berenang, pasukan oranye juga dilatih keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan atau P3K.
Mantan Camat Tambora itu menyebut tak pernah ada kasus pasukan oranye tenggelam ketika bertugas.
"Mereka punya skill individual yang oke (sebelum dapat pelatihan renang)," kata Isnawa. (Baca: "Pasukan Oranye", Beraksi di Tengah Keterbatasan Alat dan Kesejahteraan)
Sebelumnya, kinerja pasukan oranye dalam membersihkan sampah di kali di Jakarta tengah mendapat sorotan. Dari 4.025 anggota pasukan oranye yang tersebar di seluruh Jakarta, ada 3.612 orang yang bertugas di bawah UPK Badan Air Dinas Kebersihan.