Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Penyekapan di Jakbar, Polisi Buru Bos Z

Kompas.com - 18/09/2013, 16:06 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilik sebuah perusahaan penyedia jasa sekuriti berinisial Z kini  diburu petugas kepolisian terkait kasus penyekapan dua warga berinisial AZ dan AA di sebuah ruko di Jalan Hayam Wuruk No 120D, Taman Sari, Jakarta Barat. Z diduga sebagai otak aksi penyekapan terhadap dua korban tersebut.

"Hasil pemeriksaan sementara, para pelaku ini melakukan hal demikian atas suruhan seseorang berinisial Z, pemilik sebuah PT sekuriti. Artinya, PT yang isinya orang-orang yang ditugaskan untuk jasa keamanan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/9/2013).

Rikwanto mengatakan, pengakuan ini berdasarkan keterangan delapan pelaku yang ditangkap saat polisi melakukan penggerebekan di lokasi tersebut. Para pelaku tersebut masing-masing berinisial UD, TR, MS, SK, AP, UA, DJ, dan DK.

Mereka mengaku melakukan perbuatannya atas suruhan pemilik perusahaan sekuriti di wilayah Taman Sari tersebut. "Z ini sedang kita lakukan pencarian," ujar Rikwanto.

Terhadap delapan pelaku yang ditangkap, lanjutnya, satu di antaranya merupakan anggota TNI aktif berpangkat kopral, berinisial DK. Pihak kepolisian telah menyerahkan DK ke POM TNI untuk diproses lebih lanjut.

Selain DK, satu yang berinisial MS juga diketahui sebagai mantan anggota TNI, tetapi sudah tidak aktif dan menjadi warga sipil biasa. "Untuk tujuh pelaku lain, kita lakukan pemeriksaan di Polres Jakarta Barat," ujar Rikwanto.

Dia menjelaskan, kasus penyekapan ini sendiri berawal dari informasi yang diperoleh dari warga kepada seorang petugas Peranan Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas).

"Dari informasi tersebut, informasi kemudian itu dikembangkan, pada pukul 22.00 WIB tadi malam, dipimpin Kapolsek Taman Sari telah dilakukan penggerebekan terhadap lokasi yang dimaksud," ujar Rikwanto.

Pihaknya pun menemukan AZ dan AA dalam kondisi disekap para pelaku. Kedua korban mengalami penyiksaan secara fisik dan mental. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com