Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Macet, Pintu Masuk Mal Pejaten Village Ditutup

Kompas.com - 30/01/2015, 12:55 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Selatan menutup pintu masuk pusat perbelanjaan Pejaten Village, Jakarta Selatan. Penutupan dilakukan agar kemacetan yang terjadi di Jalan Pejaten dan Warung Buncit dapat diatasi.

"Penutupan dimaksudkan untuk meniadakan titik konflik yang berada di simpang Pejaten Village. Karena berdasarkan pengamatan ada sebanyak 17 pergerakan dan 8 titik konflik di lokasi ini," ujar Priyanto, Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Kamis (29/1).

Rekayasa akan dilakukan dengan pemasangan road barrier sepanjang 60 meter di Jalan Raya arah Pasar Minggu dan Jalan Pejaten Barat arah Kemang. Sehingga, arus kendaraan akan bergerak satu arah.

"Tidak ada yang crossing, khususnya kendaraan yang hendak memasuki mal. Semua masuk dari pintu yang berada di Jalan Warung Jati Barat arah Ragunan," jelasnya.

Barrier ini juga berfungsi untuk membatasi ruang gerak antrean kendaraan pada lampu lalu lintas pada kedua titik Jalan, yakni Jl Pejaten Raya arah Pasar Minggu dan Jl Pejaten Barat arah Kemang.

"Karena seperti yang kita ketahui, titik simpang ini selalu padat dan rawan kemacetan akibat tidak disiplinnya pengguna jalan," ungkapnya.

Selain menempatkan barrier, kata Priyanto, rekayasa juga dilakukan pada lampu lalu lintas persimpangan tersebut yang mengarah ke Jl Pejaten Raya serta Jl Pejaten Barat. "Rekayasa waktu lampu lalu lintas dari selama 40 detik menjadi 60 detik per pemberhentian," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Ini, Warga: Perbedaan Hal Biasa

Megapolitan
Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Anies-Sandiaga Tak Berencana Duet Kembali pada Pilkada Jakarta

Megapolitan
Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Namanya Diusulkan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta 2024, Anies: Mengalir Saja, Santai...

Megapolitan
Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Akrab dengan Sandiaga Saat Nobar, Anies Sebut Tak Bahas Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film 'Lafran'

Momen Anies Salami Jusuf Kalla Sambil Membungkuk dan Hormat ke Sandiaga Sebelum Nobar Film "Lafran"

Megapolitan
Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Pengelola Jakarta Fair 2024 Siapkan Area Parkir di JIExpo Kemayoran, Bisa Tampung Puluhan Ribu Kendaraan

Megapolitan
Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com