Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Terlibat Pengadaan UPS Diperiksa di Mapolda Metro

Kompas.com - 04/03/2015, 12:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu dari dua Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan alat perangkat penyedia daya listrik (uninterruptible power supply) pada 2014, menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (4/3/2015). Dia adalah Alex Usman, mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun. Menurut Lasro, ia berencana hendak memanggil Alex, namun Alex belum bisa memenuhi permintaan tersebut karena masih menjalani pemeriksaan di tempat lain.

"Kita mau manggil PPK-nya cuma masih sibuk. Belum hadir karena masih menjalani pemerikaaan di tempat lain. Masih diperiksa di Polda," kata Lasro kepada Kompas.com, Rabu (4/3/2015).

Sebagai informasi, Alex merupakan satu dari dua PPK saat pengadaan 49 unit UPS untuk sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat. Satu PPK lainnya adalah Iip Saifuddin, mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.

Seperti halnya Alex, Iip juga belum memenuhi panggilan Inspektorat DKI. Namun, tak diketahui apakah dia juga menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya. "Dua-duanya belum hadir (di Inspektorat," ujar Lasro.

Menurut Lasro, sejauh ini orang-orang yang telah diperiksa oleh Inspektorat terkait pengadaan UPS pada 2014 adalah dua pejabat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), masing-masing mantan Kepala Sudin Dikmen Jakpus Zainal Soelaiman dan mantan Kepala Sudin Dikmen Jakbar Selamet Widodo.

Selain keduanya, kata Lasro, Inspektorat juga telah memeriksa sejumlah kepala sekolah peneriman UPS. "Yang sudah itu Pak Zaenal, Pak Selamet, sama beberapa kepala-kepala sekolah," ucap Lasro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Rombongan Tiga Mobil yang Sempat Tak Bayar Makan di Resto Depok Menolak Buat Video Klarifikasi

Megapolitan
Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Warga Tegal Alur Mengeluhkan Minimnya Lampu Penerangan

Megapolitan
Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Dituduh Maling Motor, Pria di Grogol Dikeroyok 4 Orang

Megapolitan
Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Menang Kejuaraan Senam di Tingkat Provinsi, Siswi SD di Depok Tak Lolos PPDB

Megapolitan
Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Warga Tegal Alur: Gibran dan Heru Budi Datang Hanya Bicarakan Soal Pengerukan Kali

Megapolitan
Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Dishub Jaksel Bakal Razia Parkir Liar di Jalur Sepeda dan Trotoar di Senopati

Megapolitan
PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

PLN: Pencurian Kabel Berbahaya, Bisa Menyebabkan Ledakan

Megapolitan
Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Terkait Pilkada Jakarta, DPD Golkar : Ketua Umum Tengah Koordinasi dengan Partai di KIM

Megapolitan
Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Cegah Banjir, Warga Tegal Alur Dukung Proyek Pengerukan Kali Semongol Jakbar

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Perlintasan Stasiun Pondok Jati

Megapolitan
Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Ada Warteg Terbakar, Jalan Duren Tiga Arah Kemang Sempat Ditutup

Megapolitan
Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Diduga karena Korsleting, Sebuah Warteg Terbakar di Duren Tiga

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengamat: Kondisi Rusunawa di DKI Mengkhawatirkan

Megapolitan
Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Jalan Prof Dr Satrio Macet Panjang Imbas Proyek Drainase

Megapolitan
Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Staf Hasto Kristiyanto Berencana Laporkan Penyidik KPK ke Kompolnas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com