Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Masyarakat Akan Lihat Pimpinan DPRD Mana yang Hambat APBD

Kompas.com - 20/03/2015, 10:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dengan proses pembahasan anggaran yang terbuka, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, warga akan mengetahui pihak mana yang menghambat anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Sebagai persyaratan penerbitan perda APBD 2015, harus ada tanda tangan Ketua Banggar serta salah satu Wakil Ketua Banggar DPRD DKI dalam rekomendasi ke Kemendagri. Sejauh ini, baru Ketua Banggar DPRD Prasetio Edi Marsudi saja yang menyepakati penerbitan perda APBD 2015. 

"Kalau tidak setuju dan tidak mau tanda tangan, seluruh rakyat akan melihat bahwa ada Wakil Ketua yang menghambat APBD DKI," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/3/2015). 

Padahal, lanjut dia, proses pembahasan RAPBD dilakukan secara transparan dan terbuka. Semua koreksi Kemendagri diperbaiki, kemudian rapat pembahasan juga terbuka bagi media sehingga seluruh warga juga akan mengetahui proses pembahasan.

Usulan anggaran Rp 12,1 triliun juga, kata Basuki, sudah diakui tidak masuk akal dan langsung dicoret. Apabila dari tanda tangan pimpinan Banggar itu yang menghambat terbitnya perda APBD 2015, DKI akan menerbitkan peraturan gubernur (pergub) menggunakan pagu anggaran APBD-P 2014 senilai Rp 72,9 triliun.

Basuki mengaku tak masalah jika menggunakan nilai anggaran tahun sebelumnya. "Orang akan mencatat, Wakil Ketua Banggar mana nih yang otaknya begini, agak beda sama semuanya. Saya harap, Presiden bisa perintahkan jaksa, polisi, sama Dirjen Pajak untuk periksa saja. DPRD nih enggak ada yang melaporkan kekayaan," kata Basuki. 

"Mungkin ada Wakil Ketua enggak punya NPWP. Ya kalau enggak punya NPWP bisa kena tindak pidana pencucian uang dong, sita saja hartanya semua," ujar Basuki kesal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com