Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, DPRD DKI Tunggu Hasil "E-budgeting" dari Pemprov DKI

Kompas.com - 20/03/2015, 17:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI yang tak kunjung terlaksana akhirnya ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan, Jumat (20/3/2015).

Ternyata DPRD masih menunggu Sekretaris Daerah Saefullah menyerahkan print-out (hasil cetakan) rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) yang diisi melalui sistem e-budgeting pada Kamis (19/3/2015). [Baca: Sebelum Rapat Pimpinan Badan Anggaran DKI Dimulai..]

"Jadi gini tadi kan kita minta TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) datang, TAPD belum memberikan rincian hasil print -out e-budgeting," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik di gedung DPRD DKI, Jumat sore.

Taufik mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKi belum menyelesaikan hasil evaluasi RAPBD tersebut. "Ya, kita nunggu itu. Dia janji mau kasih sore ini, batas waktunya kan sampai jam 00.00 WIB. Ini kan sudah keputusan Kemendagri. Ya kita anggota dewan stand by aja," ujar Taufik.

Saat ditanya tentang keputusan yang akan diambil DPRD, Taufik mengatakan keputusan itu menunggu hasil cetakan RAPBD dari Pemprov.

Namun menurut Taufik, mayoritas fraksi di DPRD lebih memilih diterbitkan peraturan gubernur (Pergub). Artinya, yang akan digunakan adalah APBD 2014. DPRD belum mengambil keputusan soal itu, kata politisi Partai Gerindra itu.

"Ada keputusan institusi, itu kan baru keputusan fraksi-fraksi. Beda dengan keputusan dewan, kita tunggu aja keputusan institusi. Kan dikasih batas jam 00.00 WIB. Kalau lewat jam 00.00 WIB ya berarti selesai," ujar Taufik.

Sebelumnya, suasana menjelang rapat pimpinan Banggar sempat membingungkan. Pasalnya, rapat tersebut tak kunjung terlaksana. Padahal, kursi anggota dewan dan makanan kecil telah disiapkan untuk rapat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com