Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kalla Temui Ahok dan DPRD DKI secara Terpisah?

Kompas.com - 23/03/2015, 20:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan jajaran pimpinan DPRD DKI Jakarta di Kantor Wapres, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2015). Pertemuan itu dilakukan untuk mediasi kedua belah pihak terkait kisruh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI.

Namun, pertemuan antara Kalla dengan Ahok dan dengan DPRD dilakukan dalam kesempatan terpisah. Kalla menerima Ahok terlebih dulu, sekitar pukul 15.00 WIB. [Baca: Ahok: Kata Pak Wapres, Keras Boleh, tetapi Jangan Kasar]

Para pimpinan DPRD, yakni Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, Wakil Ketua Abraham Lunggana, Mohamad Taufik, Triwisaksana, dan Ferrial Sofyan, tiba di Kantor Wapres sekitar 1,5 jam kemudian. [Baca: Setelah Ahok, Giliran Pimpinan DPRD DKI Temui Wapres]

Mengapa pertemuan dilakukan secara terpisah?

Kalla mengungkapkan, Ahok dan pimpinan DPRD memang tidak bisa langsung dipertemukan pada waktu yang bersamaan. "Kalau Anda mau mempersatukan dua pihak yang beda pendapat, Anda harus mendengarkan dulu. Kita saring bagaimana pendapat masing-masing," kata Kalla di Kantor Wapres, Senin malam.

Setelah Kalla memahami pokok pikiran kedua belah pihak, barulah keduanya bisa dipertemukan. Saat ini, Kalla sudah mengetahui apa yang membuat Ahok dan DPRD berselisih panjang. Dengan begitu, mediasi yang dilakukan bisa berjalan dengan baik.

Wapres memastikan akan ada pertemuan selanjutnya. Kedua pihak akan dipertemukan secara tatap muka. "Harus (ada pertemuan lagi). Nanti kalau sudah dikeluarkan pergub, itu dilihat anggarannya mana yang benarnya," ucap Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Negara Menyoal PHK Industri Tekstil | Pemprov DKI Tertibkan Pengungsi WNA

[POPULER JABODETABEK] Ribuan Buruh Akan Demo di Depan Istana Negara Menyoal PHK Industri Tekstil | Pemprov DKI Tertibkan Pengungsi WNA

Megapolitan
Tanggal 5 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Megapolitan
Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Megapolitan
Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Megapolitan
Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Megapolitan
Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Megapolitan
Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Megapolitan
Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com