Ketika itu, kata Nawawi, kebijakan fraksinya memutuskan untuk melihat terlebih dahulu sikap Basuki setelah paripurna. Fraksinya berharap, Basuki akan memperbaiki diri setelah diputuskan bersalah oleh tim angket.
"Kata saya, enggak mungkin Ahok begitu. Makanya saya tanda tangan sendirian," ujar Nawawi.
Ternyata, Fraksi Demokrat-PAN, kata Nawawi, harus mengakui bahwa Nawawi memang benar. Setelah paripurna, sikap Ahok, sapaan Basuki, tidak kunjung berubah. Bahkan, Ahok menantang anggota dewan untuk tidak takut menggulirkan HMP.
Sikap ini membuat anggota fraksi lain mengikuti keputusan Nawawi. Sebanyak 10 anggota Fraksi Demokrat-PAN mendukung HMP. Akan tetapi, 10 orang tersebut seluruhnya berasal dari Partai Demokrat.
Sebagai informasi, Fraksi Demokrat-PAN merupakan gabungan dari dua partai politik yaitu Partai Demokrat dan PAN. Jumlah anggota fraksi Partai Demokrat ada 10 orang sementara anggota fraksi dari PAN hanya 2 orang. Nawawi mengatakan, 2 anggota fraksi dari PAN tersebut memang berbeda sikap dengan Demokrat.
Meski demikian, Nawawi tidak ingin terlalu meributkan hal itu. Sebab, Nawawi berpendapat jumlah dukungan PAN begitu sedikit sehingga tidak terlalu mempengaruhi kuorum HMP. "Tiba-tiba Pak Zulkifli (Ketua Umum PAN) dilantik, kok ujug-ujug anggotanya disuruh mundur dari angket? Memang kaget kita. Tapi enggak papa," ujar Nawawi.