Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Saling Menekan pada Pilkada Tangsel

Kompas.com - 23/10/2015, 08:23 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Laporan dugaan pelanggaran pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan (Tangsel) dianggap sebagai strategi untuk saling menekan dari masing-masing pasangan calon.

Sebab, laporan tersebut terlampau banyak dan sebagian besar dilaporkan tim sukses pasangan calon masing-masing.

"Laporan itu kan bagian dari strategi untuk saling menekan. Jadi, kalau saling lapor, ya berarti saling menekan," kata pengamat politik, Ray Rangkuti, kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (22/10/2015).

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mencatat ada 79 laporan dugaan pelanggaran pada Pilkada Tangsel. Jumlah tersebut melebihi tiga wilayah lain di Provinsi Banten yang juga menggelar pilkada pada Desember 2015.

"Tapi, belum tentu laporan itu benar. Kan laporannya dulu, kebenarannya belakangan," kata Ray.

Kendati demikian, adanya laporan tersebut juga dapat berimplikasi positif. Salah satunya untuk mengontrol masing-masing peserta pilkada.

"Tapi, ini juga tugas dari Bawaslu dan Panwaslu untuk benar-benera melihat laporan itu secara baik urgensinya," ujar Ray.

Pengawas pemilu diminta untuk mendahulukan laporan yang memiliki urgensi dan prinsipil.

Pelanggaran seperti letak pemasangan spanduk dianggap dapat diselesaikan cepat tanpa harus membuang waktu.

"Tapi, jika dibanding temuan mobilisasi PNS terkait kampanye ilegal, baiknya itu didahului karena urgen," jelas Ray.

Petahana tak percaya diri

Pilkada Tangsel dianggap cukup bergengsi. Hal ini dibuktikan dari banyaknya laporan dugaan pelanggaran dari masing-masing calon.

Selain itu, Ray juga menilai keikutsertaan lagi petahana Airin-Davnie dalam pilkada juga dapat dikategorikan pesta lima tahunan ini ketat.

Apalagi, lanjut Ray, pasangan ini tampak kurang percaya diri cukup untuk memenangi pilkada.

"Karena mereka sadar empat tahun belakangan ini enggak kerja apa-apa. Tidak memiliki prestasi cukup gemilang untuk diberikan kepada masyarakat," jelas Ray.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Gerebek Pabrik Narkoba di Bogor, Polisi Sita 1,2 Juta Butir Pil PCC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com