Pada bagian awal bab ini, Komisi E hanya menjelaskan tentang informasi lokasi kunker saja. Mereka memasukan bagian "letak geografi" di bagian awal yang menjelaskan informasi seperti letak Provinsi Bali, keluasannya, tipe tanah, curah hujan, dan perbatasan Provinsi Bali.
Selain itu, mereka juga mencantumkan jumlah kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Bali. Bahkan juga ditulis luas dari masing-masing kabupaten itu.
Setelah itu, ada juga profil pendidikan dan perekonomian yang terjadi Bali. Semua itu adalah sesuatu yang mungkin bisa dicari tahu melalui internet tanpa harus berkunjung ke Bali terlebih dahulu.
Gambaran umum mengenai Bali itu memakan empat halaman. Pada halaman berikutnya, barulah ditulis hal-hal yanh dipelajari Komisi E di Bali secara lebih spesifik.
Komisi E menyampaikan perkembangan pendidikan di Provinsi Bali lebih pesat dari Provinsi DKI.
Salah satu hal yang meunjukan hal itu adalah jumlah sekolah di Provinsi Bali yang menyebar rata. Meski tidak sebanyak Jakarta, tetapi jumlah sekolah di sana meningkat pesat.
"Seperti di TK, SD, SMP, dan SMA, terjadi peningkatan jumlah sekolah dan kualitas sarana serta prasarna di Provinsi Bali. Untuk anggaran pendidikan, Pemprov Bali mengalokasikan Rp 913 miliar atau 20,7 persen dari APBD Bali."
Komisi E juga mencantumkan program unggulan dari Bali yang bisa dicontoh oleh Pemprov DKI yaitu mengenai SMA Bali Mandara.
Sekolah tersebut merupakan boarding school untuk murid miskin namun cerdas dan dilakukan dengan seleksi ketat.
Anggarannya sepenuhnya menggunakan APBD Bali sebesar Rp 8 miliar.
"Sekarang alumnia SMA Mandara menyebar di berbagai negara seperti Inggris, USA, Francis, dan India untuk mendapat pendidikan lebih tinggi dengan beasiswa dari universitas mereka."
Selain program unggulan SMA Mandara itu, Komisi E juga mencantumkan program reguler terkait pendidikan di Bali. Seperti, bantuan beasiswa miskin, penghargaan bagi guru dan siswa di Bali, festival dan lomba sains, bantuan kesejahteraan guru PAUD, dan yang lain.