Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Hubungan Luar Negeri Intinya Cuma Dagang

Kompas.com - 26/01/2016, 12:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kegiatan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada Selasa (26/1/2016) ini dipenuhi dengan agenda menerima tamu kenegaraan.

Menurut Basuki, delegasi kenegaraan yang menghampirinya kebanyakan menawarkan kerja sama untuk menggunakan tenaga maupun produk asal negara mereka dan diterapkan di Jakarta.

"Kami pikir hubungan luar negeri sekarang intinya dagang saja kok. Kalau datang, dia selalu bilang, 'Kami punya produk ini itu', kayak jualan," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (26/1/2016).

Basuki pun mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut duta besar Indonesia kini harus pintar berdagang dan mampu mempromosikan Indonesia ke negara tempat bertugas mereka.

"Enggak ada lagi ngomong politik diplomat, enggak ada lagi yang mau perang-perangan. Mending dagang sajalah. Jadi, hubungannya dagang," kata Basuki.

Biasanya, delegasi asing yang datang ke Balai Kota merupakan permintaan dari Kementerian Luar Negeri.

Provinsi DKI Jakarta sebagai ibu kota juga harus menerima kunjungan mereka.

"Kami mau tidak mau harus menerima mereka. Kadang pusing juga harus memakai jas terus, sekarang cuek saja pakai batik," kata Basuki.

Sejak pukul 08.00, Basuki dijadwalkan menerima courtesy call Sir Henry Keswick, The Group Chairman of Jardine Matheson, Ltd, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Letter Of Intent (LoI) Sister Province Jakarta–Cairo antara Duta Besar Mesir untuk Indonesia dan Basuki.

Selanjutnya, Basuki menerima Admiral Wang Qiandaohu (Wakil Panglima Armada Laut China) dalam rangka mempererat hubungan bilateral Indonesia–China serta menerima perwakilan tetap Filipina untuk ASEAN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com