Kasus pemukulan oleh Masinton terhadap Dita sempat merembet ke isu politik. Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andrino mengatakan, pemukulan yang dilakukan Masinton itu dilatarbekalangi somasi dari Partai Nasdem ke Masinton.
Masinton sempat disomasi karena perdebatan kasus Mobile 8. Somasi yang Wibi maksud berkaitan dengan keberatan Nasdem atas pernyataan Masinton dalam rapat Komisi III pada 20 Januari 2016.
Saat itu, Masinton mengingatkan Jaksa Agung Prasetyo bahwa dalam kasus Freeport dan Mobile 8, terdapat pertarungan antar-geng. Dalam kasus Mobile 8, kata Masinton, ada pertarungan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Pelindo Hari Tanoesoedibjo.
Wibi menduga, Masinton melampiaskan kekesalannya akan somasi itu kepada staf ahlinya yang merupakan kader DPW Partai Nasdem DKI Jakarta.
Namun, belakangan Wibi sendiri membantah isu ini. Di kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) APIK di Jakarta Timur, Senin (1/2/2016), ia mengatakan hal berbeda dengan menyebut kasus Dita ini tak ada sangkut paut dengan isu politik.
"Karena yang terlihat di media ada kesan politik. Itu tidak ada, ini murni penganiayaan," ujar Wibi.
Respons MKD
Kasus penganiayaan Dita direspons Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) meskipun korban belum membuat pengaduan. Hal ini terjadi setelah kasus ini ramai mencuat di media massa dan laporan korban ke Bareskrim Polri. MKD menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Bareskrim Polri.