Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ani Bisa Lolos dari Siksaan Kejam Majikannya

Kompas.com - 15/02/2016, 07:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Entah siksaan apa lagi yang menimpa Sri Siti Mariani alias Ani (20 tahun) jika gadis itu tak melarikan diri dari rumah majikannya.

Ani, pekerja rumah tangga (PRT) di Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, itu akhirnya bisa  kabur dari cengkeraman majikannya. Kisah Ani bermula ketika gadis asal Bogor itu diajak ke Jakarta tahun 2007.

Ada keluarga Ani yang mengenal Meta Hasan Musdalifah (40 tahun), yang belakangan menjadi tersangka utama penganiaya Ani.

Ani diizinkan keluarganya untuk pergi mengikuti Meta.

Meta menjanjikan, selain dipekerjakan, Ani akan disekolahkan. Ketika itu Ani masih 12 tahun.

Janji untuk disekolahkan ternyata omong kosong belaka. Pada tahun 2007 itu, sosok asli majikan mulai terkuak. Ani mengaku sejak awal sudah mengalami penganiayaan.

Selama bekerja, Ani tak dapat berkomunikasi dengan keluarga. Kalau dicari keluarga, Meta akan beralasan bahwa Ani sedang dibawa ke luar kota. Padahal, itu hanya modusnya untuk mengisolasi Ani dari dunia luar dan orangtuanya.

Ani dianiaya

Berbagai kekerasan diterima Ani. Bentuk kekerasan itu amat beragam, bahkan akhirnya meninggalkan bekas luka permanen. Hal paling sadis yang dialami Ani yaitu pernah ditempeli setrika dan disiram air panas.

Salah sedikit, Meta akan menganiaya Ani.

Belakangan,, perbuatan Meta dibantu oleh salah satu sopirnya, Ari.

Bukan hanya Ani yang menjadi korban. Penganiayaan juga menimpa tiga PRT lain di rumah itu, yakni Erni (20), Musa (20), dan Wardi (20). Nasib ketiganya tak jauh berbeda. Namun, Ani yang paling parah.

Ani pernah dipaksa memakan kotoran kucing peliharaan majikannya. Ani juga disebut mengalami kekerasan seksual.

Tak tahan dianiaya, Ani sempat mencoba bunuh diri tiga kali.

Adanya penyiksaan di rumah Meta sebenarnya tercium para tetangga. Mereka kerap mendengar jeritan minta tolong dari dalam rumah Meta. Namun, ketika tetangga mencoba mencari tahu, mereka malah dimarahi pemilik rumah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sepeda Motor di Bogor Ditembak Polisi

Megapolitan
Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Libatkan Selebgram, Polresta Bogor Bentuk Tim Khusus untuk Berantas Judi Online

Megapolitan
Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Melebihi Target, Program Khitan Massal PAM Jaya Diikuti 521 Anak dari Wilayah Jakarta

Megapolitan
Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Polda Metro Jaya Ambil Alih Seluruh Laporan Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Megapolitan
Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Megapolitan
Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Megapolitan
Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Megapolitan
Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Megapolitan
840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

Megapolitan
Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com