Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Luangkan Waktu, Bikin Banyak Memori sama Keluarga, Kita Enggak Tahu sampai Kapan sama Mereka..."

Kompas.com - 02/07/2024, 15:50 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Depok bernama Amadea Fahdinda (27) mengajak setiap orang meluangkan waktu untuk keluarga sebelum mereka menghadap Sang Pencipta.

Sebagai orang yang pernah ditinggal pergi dua anggota keluarga untuk selama-lamanya, Dea mengajak semua selalu menghargai waktu dan momen yang tercipta saat bersama mereka.

“Luangkan banyak waktu bareng keluarga, bikin banyak memori sama mereka. Karena, kita enggak tahu sampai kapan bisa bareng mereka,” kata Dea kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).

“Karena, enggak ada yang bisa gantikan kenangan itu dengan apa pun,” ujar Dea melanjutkan.

Baca juga: “Bokap dan Kakek Sudah di Tempat Jauh Lebih Baik, Sudah Enggak Sakit-sakit Lagi”

Saat seseorang sudah ditinggal pergi, kata Dea, hati rasanya sepertinya mempunyai celah atau bolong sampai kapan pun.

“Kayak rasa dukanya enggak pernah hilang,” ujar Dea.

Kalau pun bisa meluangkan waktu, Dea berpesan agar selalu mengabadikan momen tersebut sekecil apa pun.

“Soalnya saya jarang foto sama bokap. Jadi, saya enggak punya banyak kenang-kenangan foto sama dia,” kata Dea.

Perjalanan perasaan

Dea menggambarkan perjalanan perasaannya kehilangan dua orang terkasih, yakni ayah Ferdinandy Wahyudi dan kakeknya Johnny Wahyudi, dalam sekali waktu.

Baca juga: Viral Lagu Sal Priadi, 6 Makam di Tanah Kusir Berhias Bunga Matahari

Dua orang yang sangat Dea sayangi itu meninggal dunia setelah berjuang melawan virus corona. Johnny mengembuskan napas terakhir pada 1 Juli 2021, sedangkan Ferdinandy pada 14 Juli 2021.

Saat itu, Dea sempat denial dan berkecamuk mengingat kepergian keduanya dalam jarak waktu yang sangat dekat.

Dia tidak menampik dan mempertanyakan mengapa virus corona harus datang ke Indonesia lalu merenggut nyawa ayah dan kakeknya.

Apalagi, perasaan kesal memuncak ketika ada beberapa orang yang tidak percaya dengan pandemi Covid-19.

“Ya beratlah intinya. Tapi memang tahun itu tahun terberat sih buat banyak orang. Karena, waktu itu pas Covid-19 varian delta dan Indonesia benar-benar chaos,” kata Dea.

Baca juga: Tiga Tahun Kepergian Ayahnya, Warga Depok: Sekarang Rasanya Kayak Bokap Lagi ke Luar Kota yang Sangat Lama

Setelah tiga tahun kepergian mereka, kini perasaan anak kedua dari empat bersaudara itu telah masuk ke dalam tahap penerimaan bahwa semuanya merupakan kehendak Tuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembangunan Rumah Pompa Kemang Sudah 95 Persen, Rampung Akhir Juli 2024

Pembangunan Rumah Pompa Kemang Sudah 95 Persen, Rampung Akhir Juli 2024

Megapolitan
Demokrat Usulkan Heru Budi 'Nyagub', Pengamat: Persoalannya Apakah Selama Menjabat Punya Citra Baik

Demokrat Usulkan Heru Budi "Nyagub", Pengamat: Persoalannya Apakah Selama Menjabat Punya Citra Baik

Megapolitan
Bapanas Uji Lab Komoditas Pangan di Pasar Bogor, Hasilnya Negatif Formalin hingga Pestisida

Bapanas Uji Lab Komoditas Pangan di Pasar Bogor, Hasilnya Negatif Formalin hingga Pestisida

Megapolitan
Puslabfor Polri Ambil CPU dan Printer dari Gudang Perabot Jatiasih yang Terbakar

Puslabfor Polri Ambil CPU dan Printer dari Gudang Perabot Jatiasih yang Terbakar

Megapolitan
Rumah Terbakar di Kampung Padat Penduduk Tanah Abang Ternyata Toko Parfum

Rumah Terbakar di Kampung Padat Penduduk Tanah Abang Ternyata Toko Parfum

Megapolitan
Warga Protes, Heru Budi Minta Disdik Percepat Pencairan KJP Plus

Warga Protes, Heru Budi Minta Disdik Percepat Pencairan KJP Plus

Megapolitan
Soal Gibran Kembali Rajin Blusukan di Jakarta, Pengamat: Kalau Bisa Jangan Hanya di Jakarta

Soal Gibran Kembali Rajin Blusukan di Jakarta, Pengamat: Kalau Bisa Jangan Hanya di Jakarta

Megapolitan
Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengelola Pastikan Bangunan Masih Kokoh

Bocah Jatuh dari Rusunawa Rawa Bebek, Pengelola Pastikan Bangunan Masih Kokoh

Megapolitan
Demokrat Usulkan Heru Budi di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tampaknya Belum Ada Kader Internal yang Pas

Demokrat Usulkan Heru Budi di Pilkada Jakarta, Pengamat: Tampaknya Belum Ada Kader Internal yang Pas

Megapolitan
Sopir Taksi Online yang Sebut Penumpang Pelacur di Pademangan Sudah Dipecat

Sopir Taksi Online yang Sebut Penumpang Pelacur di Pademangan Sudah Dipecat

Megapolitan
Menghitung Munculnya Poros Ketiga Pilkada Jakarta

Menghitung Munculnya Poros Ketiga Pilkada Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Heru Budi Punya Modal Sosial Maju Pilkada Jakarta

Pengamat: Heru Budi Punya Modal Sosial Maju Pilkada Jakarta

Megapolitan
Pemprov Jakarta Kaji Wacana Sekolah Swasta Gratis Pakai KJP

Pemprov Jakarta Kaji Wacana Sekolah Swasta Gratis Pakai KJP

Megapolitan
Gibran Rajin Blusukan di Jakarta, Pengamat: Mungkin Upaya untuk Semakin Akrab dengan Warga Sebelum Dilantik

Gibran Rajin Blusukan di Jakarta, Pengamat: Mungkin Upaya untuk Semakin Akrab dengan Warga Sebelum Dilantik

Megapolitan
15 Armada Biskita Trans Depok Mengaspal Pertengahan Juli 2024

15 Armada Biskita Trans Depok Mengaspal Pertengahan Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com