Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Markas Kelompok "Suka Haji Lulung"

Kompas.com - 17/03/2016, 14:07 WIB
Jessi Carina

Penulis

 
JAKARTA, KOMPAS.com — Sebuah bangunan berwarna hijau di Jalan Fachrudin, Jakarta Pusat, menjadi saksi lahirnya kelompok "Suka Haji Lulung". Bangunan yang disebut sebagai posko pemenangan Abraham "Lulung" Lunggana itu merupakan saksi dari banyak pencapaian Lulung dalam perjalanan kariernya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (17/3/2016), terdapat dua ruangan di posko itu. Ruangan utama berukuran sekitar 4 x 3 meter. Meski berukuran tidak besar, perabot dalam ruang itu cukup lengkap.

Ada dua buah pendingin ruangan yang terpasang di pojok kiri dan kanan dinding. Ada satu meja kerja lengkap dengan kursinya yang terpasang di salah satu sudut ruangan. Kursi tersebut biasanya diduduki oleh Lulung.

Kursi-kursi tunggu juga terpasang di sisi-sisi dinding tersebut. Sebuah televisi terpasang di salah satu dinding.

Gorden besar berwarna merah terpasang di jendela-jendela ruangan itu. Pajangan berupa kaligrafi ayat Al Quran terpajang di atas meja kerja Lulung.

Lulung menceritakan kisah-kisah yang terjadi di ruangan tersebut. Jauh sebelum dia menjadi anggota Dewan, dia sudah menempati posko itu. Posko tersebut menjadi tempat dia memulai jaringan bisnis di Tanah Abang.

Dia mengatakan, kegiatan yang terpusat di posko tersebut sebagai upaya untuk menyinergikan potensi ekonomi makro dengan sumber daya manusia. Dia ingin membantu beberapa warga untuk bekerja di sektor ekonomi di Tanah Abang.

"Tentunya orang-orang yang berkualitas, pekerjaan yang mereka kerjakan seperti tenaga keamanan atau parkir," kata Lulung.

Saat dia menjadi calon anggota legislatif tahun 2004, posko itu juga menjadi tempat dia dan pendukungnya membuat tagline "Halus" yang merupakan singkatan dari "Haji Lulung untuk Semua".

Lulung pun berhasil menjabat sebagai anggota DPRD DKI pada tahun itu. Lulung bahkan kini menjadi anggota legislatif untuk periode ketiga.

"Jadi, slogan Halus itu lahirnya di sini nih," ujar Lulung.

Lulung yang juga Ketua DPD PPP DKI itu mengatakan, tempat tersebut kini menjadi semacam markas dia dan orang-orang dekatnya. Di sana banyak terjadi pembicaraan seputar perkembangan politik di Jakarta maupun internal PPP.

Menjelang Pilkada DKI tahun depan, Lulung mengatakan, posko tersebut kembali menjadi tempat lahirnya kelompok Suka Haji Lulung.

"Kita lagi ngobrol-ngobrol, lalu muncul ide soal Suka Haji Lulung ini," ujar Lulung.

Kelompok relawannya itu, yang akan mendukung dia untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta, akan diresmikan akhir bulan ini.

"Basis Suka Haji Lulung nanti akan kami umumkan tanggal 30 Maret. Kami akan deklarasikan," ujar Lulung.

Posko-posko kelompok itu nantinya tidak hanya yang ada di Jalan Fachrudin saja. Lulung mengatakan, posko Suka Haji Lulung akan tersebar di berbagai wilayah di Jakarta. Posko-posko itu akan menjadi tempat penggalangan kekuatan dukungan untuk Lulung di kalangan masyarakat bawah.

Kompas TV Lulung Setuju Syarat Calon Perseorangan Diperberat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bebas PBB di Jakarta Hanya Berlaku bagi Satu Rumah di Bawah Rp 2 Miliar, Warga Diminta Mutakhirkan NIK

Bebas PBB di Jakarta Hanya Berlaku bagi Satu Rumah di Bawah Rp 2 Miliar, Warga Diminta Mutakhirkan NIK

Megapolitan
Bertengkar dengan Istri Ketiga, Pengemudi Ojol di Cilincing Panjat Sutet untuk Percobaan Bunuh Diri

Bertengkar dengan Istri Ketiga, Pengemudi Ojol di Cilincing Panjat Sutet untuk Percobaan Bunuh Diri

Megapolitan
Permukiman Lembap dan Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus Rawan Terkena Penyakit

Permukiman Lembap dan Minim Sinar Matahari, Warga Gang Venus Rawan Terkena Penyakit

Megapolitan
Aturan Baru PBB di Jakarta: Bebas Pajak Hanya Berlaku bagi Satu Rumah di Bawah Rp 2 Miliar

Aturan Baru PBB di Jakarta: Bebas Pajak Hanya Berlaku bagi Satu Rumah di Bawah Rp 2 Miliar

Megapolitan
PAN Usulkan Duet Ridwan Kamil-Kaesang pada Pilkada Jakarta meski Jokowi Disebut Tak Setuju

PAN Usulkan Duet Ridwan Kamil-Kaesang pada Pilkada Jakarta meski Jokowi Disebut Tak Setuju

Megapolitan
Pastikan Tak Buang Limbah Hewan Kurban ke Sungai Ciliwung, Pengelola Masjid Istiqlal: Tak Setetes Darah Pun

Pastikan Tak Buang Limbah Hewan Kurban ke Sungai Ciliwung, Pengelola Masjid Istiqlal: Tak Setetes Darah Pun

Megapolitan
Lampu Terus Menyala karena Minim Cahaya Matahari, Gang Venus Tambora Dinilai Rawan Kebakaran

Lampu Terus Menyala karena Minim Cahaya Matahari, Gang Venus Tambora Dinilai Rawan Kebakaran

Megapolitan
Dalam Sehari, 13 Ton Sampah Diangkut dari TPS Pasar Merdeka Bogor

Dalam Sehari, 13 Ton Sampah Diangkut dari TPS Pasar Merdeka Bogor

Megapolitan
Kecelakaan di Jalan Raya Bogor Depok, Penumpang Ojol Tewas

Kecelakaan di Jalan Raya Bogor Depok, Penumpang Ojol Tewas

Megapolitan
Masjid Istiqlal Bagikan Hewan Kurban ke 25.000 Penerima, Utamanya ke Rumah Tahfidz dan Anak Yatim

Masjid Istiqlal Bagikan Hewan Kurban ke 25.000 Penerima, Utamanya ke Rumah Tahfidz dan Anak Yatim

Megapolitan
Tumpukan Sampah di TPS Pasar Merdeka Bogor Sudah Dibersihkan

Tumpukan Sampah di TPS Pasar Merdeka Bogor Sudah Dibersihkan

Megapolitan
Warga Depok Ditusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing

Warga Depok Ditusuk Tetangganya gara-gara Masalah Anjing

Megapolitan
Usulkan Duet Ridwan Kamil-Kaesang pada Pilkada Jakarta, Sekjen PAN: Bisa Jadi 'Game Changer'

Usulkan Duet Ridwan Kamil-Kaesang pada Pilkada Jakarta, Sekjen PAN: Bisa Jadi "Game Changer"

Megapolitan
Rumah di Sunter Terbakar karena Gas Bocor, 2 Orang Terluka

Rumah di Sunter Terbakar karena Gas Bocor, 2 Orang Terluka

Megapolitan
Gang Venus Tambora Minim Cahaya Matahari, Potret Padatnya Permukiman di Jakarta

Gang Venus Tambora Minim Cahaya Matahari, Potret Padatnya Permukiman di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com