Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada Bursa Cagub Partai Gerindra, Biem Benjamin Sebut Dirinya "Cadangan"

Kompas.com - 28/04/2016, 14:08 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta telah mengerucutkan para bakal calon gubernur DKI yang masuk dalam bursa penjaringan internal menjadi tiga nama. Politisi Partai Gerindra, Biem Benjamin, yang mendaftarkan diri dalam penjaringan tersebut, tidak termasuk dalam ketiga nama itu.

Menurut Biem, dia tidak mengetahui proses seleksi yang dilakukan DPD Partai Gerindra. Dia pun tahu bahwa Gerindra telah mengerucutkan tiga nama itu dari media.

"Kalau komunikasi (pemberitahuan) kemarin, enggak ada ya. Saya tahunya di berita aja, saya jadi cadangan. Banyak yang mempertanyakan juga, kok ada cadangan. Saya tidak tahu juga mekanismenya," ujar Biem di kediamannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2016).

Biem tak banyak berkomentar soal pengerucutan nama itu. Namun, dia menyebut, keputusan tersebut masih dapat berubah. Sebab, keputusan tetap ada di DPP Partai Gerindra.

"Ini masih belum final kan, ya. Yang menentukan cagub-cawagub di DPP. Jadi, memang sudah ada ketentuannya begitu. Masih ada kemungkinan perubahan-perubahan itu," kata anggota DPR RI tersebut. (Baca: Setelah Gerindra dan Demokrat, Biem Benjamin Diminta Daftar Cagub DKI ke PKB)

Pada Selasa (26/4/2016), DPD Partai Gerindra mengumumkan pengerucutan para bakal calon gubernur DKI yang akan mereka usung menjadi tiga nama. Ketiga nama itu adalah Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.

Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik mengatakan, pengerucutan nama bakal calon dipertimbangkan berdasarkan rekam jejak, kemampuan, serta respons publik terhadap nama figur yang diseleksi. Adapun ketiga nama itu akan fokus diperhatikan oleh Gerindra dalam satu bulan ke depan.

Selain tiga nama tersebut, Taufik menyebut Biem sebagai satu bakal calon gubernur yang masih dipantau oleh Partai Gerindra. (Baca: Kerucutkan Bakal Cagub DKI, Gerindra Pilih Sandiaga, Yusril, dan Sjafrie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com